Ledakan di Masjid Homs Suriah, 8 Orang Tewas saat Salat Jumat

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Des 2025 10:00 WIB
Ilustrasi. Delapan orang tewas saat ledakan terjadi di sebuah masjid di Kota Homs, Suriah, saat salat Jumat. (Istockphoto/ RamonCast)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah ledakan terjadi di Masjid Imam Ali bin Abi Talib di Kota Homs, Suriah, pada Jumat (26/12). Delapan orang meninggal dunia saat sedang melaksanakan salat Jumat.

Kementerian Dalam Negeri Suriah melaporkan, ledakan terjadi di masjid yang terletak di Jalan Al-Khodari, wilayah Wadi Al-Dhahab, pada Jumat siang. Kala itu, masjid sedang menggelar salat Jumat.

Ghadi Maarouf (38), penjual buku yang terluka dalam peristiwa tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa ledakan terjadi 'sesaat sebelum imam hendak naik ke mimbar untuk menyampaikan khotbah'.

"Itu ledakan yang sangat besar, dan saya melihat pecahan peluru beterbangan di sekitar saya," kata Maarouf.

Setidaknya delapan orang tewas dan 18 orang lainnya luka-luka dalam peristiwa tersebut.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Suriah mengutuk keras insiden ini dan menyebutnya sebagai 'tindakan pengecut'.

Kemlu menyatakan, aksi tersebut merupakan 'upaya putus asa' yang telah dilakukan berulang kali untuk merusak keamanan dan stabilitas serta menebarkan kekacauan di antara masyarakat. Kemlu menegaskan akan meminta pertanggungjawaban terhadap para pelaku.

Kementerian Dalam Negeri Suriah menyatakan pihaknya telah memulai penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti guna mengejar dalang di balik 'ledakan teroris' tersebut.

Ini merupakan serangan terbaru terhadap komunitas Alawite di Suriah. Kota Homs merupakan rumah bagi mayoritas Sunni, sekaligus tempat tinggal bagi komunitas Alawite di beberapa daerah.

Sejak rezim Bashar Al Assad digulingkan, Syrian Observatory for Human Rights dan penduduk Homs melaporkan banyak kasus penangkapan dan pembunuhan yang menargetkan anggota komunitas Alawite. Alawite merupakan komunitas Islam minoritas beraliran Syiah, yang anggotanya termasuk Al Assad.

[Gambas:Video CNN]

Insiden ledakan ini sendiri telah diklaim oleh kelompok ekstremis Saraya Ansar Al-Sunna. Dalam pernyataan di Telegram, mereka mengaku 'meledakkan sejumlah alat peledak' di Masjid Imam Ali bin Abi Talib.

Saraya Ansar Al-Sunna terbentuk setelah rezim Assad dilengserkan. Kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas pemboman gereja pada Juni lalu, yang menurut pihak berwenang dilakukan oleh ISIS.

Arab Saudi, Lebanon, Turki, dan Yordania telah mengutuk insiden ledakan pada Jumat. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan ini tidak bisa diterima dan mendesak para pelaku diseret ke pengadilan.

(blq/asr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK