Cara Unik Polisi Denmark Cegah Kejahatan di Game Online

Polisi Denmark punya cara unik mencegah kejahatan yang merebak di game online anak-anak.

Melansir dari Euronews, kepolisian di Denmark membentuk divisi khusus patroli game online demi melindungi para gamer dari kejahatan daring.

Lihat Juga : Negara Eropa Ini Kekurangan Populasi Pria, Wanita Sampai Sewa 'Suami'

Para personel divisi tersebut harus ikut bermain game untuk memastikan permainan daring tersebut aman dari kejahatan. Di antara kejahatan yang paling diwaspadai adalah penipuan hingga pelecehan seksual di online.

"Kami mencoba lebih sadar dengan evolusi kejahatan online," kata sersan polisi Mikkel Olsen di Unit Kejahatan Khusus Nasional Kepolisian Denmark, kepada Euronews.

"Menjadi jauh lebih mudah untuk melakukan kejahatan lintas negara dan bahasa. Kami harus sangat waspada terhadap yang terjadi di dunia teknologi," Olsen menambahkan.

Unit kepolisian ini tersebut juga melakukan patroli di platform lain seperti Discord, Facebook, Instagram, dan TikTok. Hal itu berdasarkan laporan mengenai perilaku mencurigakan dari sejumlah komunitas online.

Tim patroli khusus itu dibentuk pada 2022 untuk menangani kemunculan kejahatan daring di Denmark.

Lihat Juga : Saudi & UEA Tegang Lagi Gegara Yaman, Riyadh Serang Kapal Abu Dhabi

"(Tim) itu sangat dibutuhkan karena kami mengetahui bahwa banyak anak menghabiskan waktunya secara online. Sekitar 99 oersen anak-anak di Denmark menggunakan media sosial atau platform permainan setiap hari," kata Kepala Divisi Khusus Kepolisian Denmark Sisse Birkebeck.

"Dengan demikian, kami harus hadir di sana (secara online)," ia menambahkan.

Birkebeck melanjutkan pada Oktober 2024, 12 anggota tim khusus itu telah membuka sekitar 260 kasus yang tengah diselidiki kepolisian.

Lihat Juga : Latihan Perang Hari Kedua, 130 Jet Tempur China Seliweran Dekat Taiwan

Tim ini memiliki "ruang operasi" yang terbagi di empat stasiun dengan perangkat komputer gaming dan streaming, termasuk ruang khusus untuk membuat video TikTok.

Setiap anggota tim memiliki latar belakang dan keahlian. Masing-masing dari mereka juga memiliki identitas khusus agar bisa memudahkan laporan dari warga.