Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini Indonesia memperingati Hari Anak Nasional. Tapi dari catatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ternyata belum ada kota atau kabupaten di Indonesia yang betul-betul layak anak.
Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, yang ada baru daerah menuju layak anak. "Belum ada kota yang meraih predikat atau penghargaan Kota/Kabupaten Layak Anak," katanya, seperti dilansir kantor berita Antara, Sabtu (22/7) kemarin.
Menurut dia, untuk menjadi kabupaten/kota layak anak membutuhkan komitmen yang kuat dan membutuhkan kerja sama semua pihak termasuk kalangan masyarakat, media massa, keluarga dan anak.
Sudah lima tahun terakhir kementerian itu memberikan penghargaan mengenai kota/kabupaten layak anak di Indonesia. Tahun ini pun lagi-lagi kementerian ini memberikan penghargaan bagi kota yang masih pada tahap menuju layak anak.
Selain Penganugerahan Kabupeten/Kota Layak Anak 2017, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga memberikan penghargaan kepada pemerintah provinsi yang ikut mendorong kabupaten/kota layak anak, puskesmas layak anak, penggerak layak anak, penggerak forum anak, penggerak satgas perlindungan anak, menurunkan jumlah perkawinan anak, menggalakkan akta kelahiran dan anak berprestasi.
Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N Rosalin mengatakan anugerah pada kali ini merupakan yang kelima kalinya dengan jumlah tiap tahun terus bertambah. Ia mengatakan pada 2017 ini sebanyak 126 kabupaten dan kota menerima anugerah sedangkan tahun sebelumnya berjumlah 77 kabupaten/kota.
Anugerah katagori layak anak ini hingga 2017 ini masih dinyatakan nihil, sedangkan anugerah katagori utama diraih kota Surabaya dan Surakarta. Sedangkan anugerah katagori nindya adalah Denpasar, Gianyar, Padang, Magelang, Depok, Bogor dan Sleman.
Sedangkan kota/kabupaten lainnya mendapatkan katagori madya dan pratama.