Di Cakung, Anies Janji Kembalikan Hak Warga Tergusur
Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2017 18:49 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambangi lokasi bekas penggusuran di Jalan Cakung-Cilincing, Jakarta Timur, Selasa (3/1). Di tempat itu, Anies menyatakan bakal memulihkan hak warga yang rumahnya digusur oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Anies mengucapkan itu seusai mendengarkan cerita seorang warga korban penggusuran. Abu (26) mengatakan, dirinya digusur tanpa diberi kesempatan berdialog
"Karena ini kekeliruan, kesalahan dilakukan pemerintah. Maka pemerintah bertanggung jawab, pemerintah harus mengembalikan mereka. Karena pemerintah yang membongkar tanpa ada prosedur," kata Anies, Selasa (3/1).
Penggusuran di Cakung-Cilincing, kata Abu, berlangsung pada Agustus 2016 menjelang hari kemerdekaan.
Menurut Abu, pihak Pemprov DKI Jakarta saat itu melayangkan dua kali surat peringatan penggusuran, namun tanpa ada dialog atau musyawarah dengan warga. Padahal, Abu menjelaskan, warga telah dua kali berupaya menemui Ahok di Balai Kota.
"Pertama kali warga mengadu ke Balai Kota, kata pak gubernur iya-iya aja. Kedua, tak ada tanggapan," ujar Abu.
Penggusuran terhadap lebih dari 170 kepala keluarga di bantaran Jalan Cakung-Cilincing tetap dilakukan meski tanpa kejelasan. Saat penggusuran, kata Abu, sekitar seribuan aparat gabungan dan beberapa alat berat menggusur rumah-rumah warga.
Akibat penggusuran itu, Abu mengatakan sebagian besar warga mengungsi ke kolong jalan tol yang berada di hadapan bekas permukiman warga. Abu menyebut Pemprov tidak menawarkan solusi pindah ke rumah susun meski warga memiliki KTP DKI Jakarta.
Anies mengatakan, penggusuran tanpa pemberitahuan merupakan akibat dari gaya kepemimpinan yang tidak memberikan contoh kepada anak buahnya.
Anies juga berjanji jika terpilih akan meninjau ulang rencana penggusuran di 300 titik di seluruh Jakarta.
"Jadi saya garis bawahi kepada mereka, ke depan semua rencana relokasi itu akan dihentikan dulu, di-review satu per satu, dan semua yang akan relokasi harus dilakukan secara musyawarah, dicarikan solusinya," ujarnya. (wis/obs)
Anies mengucapkan itu seusai mendengarkan cerita seorang warga korban penggusuran. Abu (26) mengatakan, dirinya digusur tanpa diberi kesempatan berdialog
"Karena ini kekeliruan, kesalahan dilakukan pemerintah. Maka pemerintah bertanggung jawab, pemerintah harus mengembalikan mereka. Karena pemerintah yang membongkar tanpa ada prosedur," kata Anies, Selasa (3/1).
Menurut Abu, pihak Pemprov DKI Jakarta saat itu melayangkan dua kali surat peringatan penggusuran, namun tanpa ada dialog atau musyawarah dengan warga. Padahal, Abu menjelaskan, warga telah dua kali berupaya menemui Ahok di Balai Kota.
"Pertama kali warga mengadu ke Balai Kota, kata pak gubernur iya-iya aja. Kedua, tak ada tanggapan," ujar Abu.
Penggusuran terhadap lebih dari 170 kepala keluarga di bantaran Jalan Cakung-Cilincing tetap dilakukan meski tanpa kejelasan. Saat penggusuran, kata Abu, sekitar seribuan aparat gabungan dan beberapa alat berat menggusur rumah-rumah warga.
Akibat penggusuran itu, Abu mengatakan sebagian besar warga mengungsi ke kolong jalan tol yang berada di hadapan bekas permukiman warga. Abu menyebut Pemprov tidak menawarkan solusi pindah ke rumah susun meski warga memiliki KTP DKI Jakarta.
Anies mengatakan, penggusuran tanpa pemberitahuan merupakan akibat dari gaya kepemimpinan yang tidak memberikan contoh kepada anak buahnya.
Anies juga berjanji jika terpilih akan meninjau ulang rencana penggusuran di 300 titik di seluruh Jakarta.
"Jadi saya garis bawahi kepada mereka, ke depan semua rencana relokasi itu akan dihentikan dulu, di-review satu per satu, dan semua yang akan relokasi harus dilakukan secara musyawarah, dicarikan solusinya," ujarnya. (wis/obs)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK