Anies Janji Subsidi Transportasi Tak Hanya TransJakarta

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 02 Feb 2017 07:40 WIB
Menurut Anies Baswedan, kemacetan di Jakarta tak hanya dilakukan dengan meningkatkan kinerja TransJakarta, tetapi juga transportasi publik lainnya.
Ilustrasi. (Detikcom/Rachman Haryanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Isu transportasi menjadi salah satu kebutuhan penting masyarakat Jakarta. Calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan menjanjikan, integrasi dan perbaikan moda transportasi massal, termasuk subsidi bukan hanya untuk TransJakarta tapi juga angkutan kota dan metromini.

Menurut Anies, subsidi Transjakarta yang besar perlu juga ditujukan ke moda transportasi publik lain seperti yang dia sebutkan, agar pelayanan bisa meningkat.

"Banyak anggaran dari Pemerintah DKI yang belum menyentuh moda-moda transporasi darat di luar Transjakarta. Untuk Transjakarta enggak perlu disalahkan dan dikurangi, tapi yang perlu dipikirkan itu yang lainnya," kata Anies di Jakarta, Rabu (1/2).

Selain dengan pemerataan distribusi subsidi, Anies berjanji akan untuk memperluas jangkauan transportasi agar dapat menjangkau seluruh warga hingga ke kampung-kampung.

"Hal pertama yang akan kami lakukan adalah menata transportasi sebagai suatu kesatuan atau terintegrasi bukan sendiri-sendiri," ucap Anies.


Anies mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan pada sektor transportasi diperlukan sertifikasi dan uji kompetensi bagi para pengemudi. Sertifikasi ini akan bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sebagai bentuk pembinaan dari pemerintah.

Hal itu sekaligus untuk menimbulkan kebanggaan bagi para pengemudi terhadap profesinya, dan juga meningkatkan kesejahteraan.

"Kami akan mengubah pola perhitungan remunerasi yang selama ini basisnya dari penumpang, kami ingin ada kepastian dari sopir tiap bulan dia dapat berapa, berbasis per kilometer. Jadi kalau pilot ada jam terbang, pengemudi ada kilometer yang sudah ditempuh," kata Anies.

Sementara itu, anggota Dewan Pakar Anies-Sandi, Ahmad Izzul Waro mengatakan, subsidi terhadap Transjakarta cenderung besar mencapai Rp1,6 triliun pada 2016.

Hanya saja, subsidi itu dinilai belum mampu meningkatkan pengguna Transjakarta setiap hari lantaran subsidi belum menyentuh moda angkutan pengumpang (feeder).


"Mengatasi kemacetan bukan hanya dilakukan Transjakarta atau transportasi berbasis massal seperti MRT dan lainnya tetapi juga bus sedang dan bus kecil juga harus berkontribusi mengatasi kemacetan," ujar Izzul.

Program Anies-Sandi yang akan menerapkan tarif Rp5 ribu sekali jalan, kata Izzul, akan diiringi integrasi, restrukturisasi trayek, dan juga memitigasi risiko fiskal yang akan timbul kepada pengusaha.

"Akan kami hitung berapa mekanisme kompensasi berdasarkan jarak, kilometer, sehingga secara kumulatif penghasilan pengusaha tidak akan berkurang," ujar Izzul.


Izzul menambahkan, integrasi akan dilakukan dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berkaitan dengan angkutan jalan. Integrasi ini akan menyasar pemilik armada kendaraan seperti angkot, metromini, mikrolet dan bajaj. (rdk)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER