Jakarta, CNN Indonesia -- Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat merespons sejumlah hasil
quick count yang menempatkan mereka di posisi teratas. Dalam pidatonya, Ahok mengucapkan terima kasih kepada semua relawan, partai pendukung, dan warga Jakarta yang telah memilihnya.
Ahok menyebut hasil
quick count saat ini mencerminkan kepercayaan warga bahwa mereka mampu memimpin Jakarta.
"Kami bersyukur banyak orang percaya bahwa kami mampu mengadministrasi keadilan sosial untuk warga DKI," kata Ahok di posko pemenangan di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/2).
Beberapa lembaga survei yang melakukan penghitungan cepat memang menempatkan Ahok-Djarot di posisi teratas. Dari pantauan
CNNIndonesia.com, terdapat empat lembaga survei yang mengunggulkan Ahok-Djarot, yaitu LSI Denny JA, SMRC, Vox Pol Indonesia dan Litbang Kompas.
Hingga pukul 15.45 WIB, hasil penghitungan cepat dari Lingkaran Survei Indonesia milik Denny JA misalnya menempatkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat di posisi teratas di Plkada DKI Jakarta. Keduanya meraih 44,04 persen suara dari total suara masuk sebanyak 73,71 persen.
Perolehan suara Ahok-Djarot pada yang sama ditempel oleh pasangan Anies Baswedan Sandiaga-Sandiaga Uno yang mendapat 39,34 persen suara dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 16,62 persen suara.
Perolehan suara tak jauh berbeda diperlihatkan oleh Vox Pol, SMRC, dan LSI Denny JA. Namun, hasil keempat lembaga itu bertolak belakang dengan hasil quick count dari Polmark Indonesia. Hingga pukul 16.09 WIB, Polmark Indonesia masih menempatkan Anies-Sandiaga di posisi teratas dengan 40,98 persen suara.
Ahok mengatakan, perhitungan suara belum menghasilkan pemenang yang sah. Oleh karena itu, ia meminta kepada warga Jakarta untuk bersabar menunggu hasil resmi dari KPU DKI Jakarta.
"Kalau memang satu putaran atau dua putaran kita tunggu saja. Perjuangan ini belum selesai, perjuangan Ahok-Djarot belum padam," ujar Ahok.