Djarot Tak Cemas Elektabilitas di Bawah Anies
Sisilia Claudea Novitasari & M. Andika Putra | CNN Indonesia
Rabu, 08 Mar 2017 15:16 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak khawatir dengan hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny JA yang menyebut elektabilitas pasangan Ahok-Djarot di bawah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Djarot mengatakan hasil survei itu sifatnya dinamis karena membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam pengumpulan data. Karena sifatnya yang dinamis, menurut Djarot hasil survei LSI Denny JA yang dirilis kemarin sangat mungkin berbeda dengan hasil survei berikutnya.
"Enggak apa-apa, saya jalan terus. Saya justru senang kalau seperti itu, karena itu sebagai masukan buat kami," kata Djarot di kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Rabu (8/3).
LSI Denny JA dalam surveinya yang dirilis kemarin menyatakan elektabilitas pasangan calon Anies-Sandiaga lebih tinggi dari pasangan calon petahana Ahok-Djarot.
Survei itu dilakukan pada 23 Februari hingga 3 Maret 2017. Peneliti senior LSI, Adjie Alfaraaby mengatakan jika putaran kedua dilaksanakan saat survei dikerjakan, maka pasangan Anies-Sandi memperoleh dukungan sebesar 49,7 persen. Sementara pasangan Ahok-Djarot memperoleh dukungan sebesar 40,5 persen.
Ketika ditanya mengenai strategi meningkatkan elektabilitas di putaran kedua, Djarot enggan menyebutkannya secara rinci. Djarot hanya menuturkan bakal tetap melakukan blusukan dan sosialisasi program.
"Strategi itu urusan dapur kami, yang penting teman-teman jalan ke bawah, kemudian hindari isu-isu negatif, jaga Pilkada DKI, dan yang penting usung program," kata Djarot.
Sementara itu calon wakil gubernur DKI nomor urut tiga Sandiaga Uno menyebut hasil survei terbaru dari LSI Denny JA mengindikasikan suatu peralihan momentum di masyarakat.
"Kabar dari LSI Denny JA menunjukkan memang suatu hal yang perlu kita syukuri bahwa ada momentum shift. Ada tektonik shift juga di masyarakat bahwa dengan penyampaian visi dan misi yang lebih tajam di putaran kedua, pesan kami bisa ditangkap," kata Sandi.
(wis)
Djarot mengatakan hasil survei itu sifatnya dinamis karena membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam pengumpulan data. Karena sifatnya yang dinamis, menurut Djarot hasil survei LSI Denny JA yang dirilis kemarin sangat mungkin berbeda dengan hasil survei berikutnya.
"Enggak apa-apa, saya jalan terus. Saya justru senang kalau seperti itu, karena itu sebagai masukan buat kami," kata Djarot di kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Rabu (8/3).
Survei itu dilakukan pada 23 Februari hingga 3 Maret 2017. Peneliti senior LSI, Adjie Alfaraaby mengatakan jika putaran kedua dilaksanakan saat survei dikerjakan, maka pasangan Anies-Sandi memperoleh dukungan sebesar 49,7 persen. Sementara pasangan Ahok-Djarot memperoleh dukungan sebesar 40,5 persen.
Ketika ditanya mengenai strategi meningkatkan elektabilitas di putaran kedua, Djarot enggan menyebutkannya secara rinci. Djarot hanya menuturkan bakal tetap melakukan blusukan dan sosialisasi program.
"Strategi itu urusan dapur kami, yang penting teman-teman jalan ke bawah, kemudian hindari isu-isu negatif, jaga Pilkada DKI, dan yang penting usung program," kata Djarot.
"Kabar dari LSI Denny JA menunjukkan memang suatu hal yang perlu kita syukuri bahwa ada momentum shift. Ada tektonik shift juga di masyarakat bahwa dengan penyampaian visi dan misi yang lebih tajam di putaran kedua, pesan kami bisa ditangkap," kata Sandi.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK