Djarot: Ciri Para 'Banteng', Gotong Royong Saat Bertanding
CNN Indonesia
Kamis, 23 Mar 2017 23:28 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kaget dengan kehadiran koleganya saat blusukan di Pademangan Timur, Jakarta Utara, Kamis (23/3). Wakil bupati terpilih Pati, Saiful Arifin, yang juga politikus PDI Perjuangan, tiba-tiba ikut menemani Djarot turun ke masyarakat.
"Inilah ciri dari para 'banteng', ketika saudaranya lagi bertanding, bersaing dalam Pilkada pasti datang untuk gotong royong," kata Djarot saat berorasi di depan warga Pademangan Timur, Kamis (23/3).
Saiful datang tidak bersama rombongan Djarot, tetapi langsung ke lokasi blusukan. Ia segera menghampiri Djarot yang sedang makan di warteg.
"Ya inilah, diperintah atau tidak, ditugaskan atau tidak, demi menjaga ideologi pancasila, merawat bhinneka tunggal ika pasti datang untuk bergotong-royong," kata Djarot.
Saat dikonfirmasi soal kehadirannya, Saiful membenarkan bahwa dirinya datang untuk membantu Djarot berkampanye. Ia menjelaskan, saat ini dirinya belum resmi bertugas sebagai wakil bupati. Kesempatan itu digunakan untuk membantu Djarot berkampanye.
"Sekarang kan saya belum tugas ya, belum dilantik, kebetulan KTP saya juga masih Jakarta dan sekarang lagi ada di Jakarta jadi saya bisa bantu-bantu," kata Saiful.
Saiful menambahkan dirinya tidak akan mengikuti semua agenda kampanye Djarot. Ia hanya akan membantunya pada waktu tertentu saja. "Karena kader kami yang maju, pasti kami semua maju gotong royong," ucapnya.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat PDIP memberikan instruksi dan penugasan kepada seluruh pimpinan fraksi dan pimpinan daerah PDIP berangkat ke Jakarta. Mereka diminta membantu memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI.
Instruksi dan penugasan itu dituangkan dalam surat DPP PDIP bernomor 2654/IN/DPP/III/2017 yang ditandatangani oleh Ketua DPP Bambang DH dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada 16 Maret 2016 lalu.
DPP PDIP menginstruksikan dan menugaskan seluruh pimpinan beserta anggota fraksi PDIP DPRD Kota/Kabupaten seluruh Indonesia untuk memenangkan pasangan Ahok-Djarot di putaran kedua.
"Bagi pimpinan dan anggota Fraksi PDI Perjuangan, DPRD Kota/Kabupaten seluruh Indonesia yang tidak mengindahkan instruksi dan penugasan ini, maka DPP Partai akan memberikan sanksi organisasi sesuai dengan AD/ART dan peraturan partai," begitu salah satu bunyi instruksinya.
"Inilah ciri dari para 'banteng', ketika saudaranya lagi bertanding, bersaing dalam Pilkada pasti datang untuk gotong royong," kata Djarot saat berorasi di depan warga Pademangan Timur, Kamis (23/3).
Saiful datang tidak bersama rombongan Djarot, tetapi langsung ke lokasi blusukan. Ia segera menghampiri Djarot yang sedang makan di warteg.
"Ya inilah, diperintah atau tidak, ditugaskan atau tidak, demi menjaga ideologi pancasila, merawat bhinneka tunggal ika pasti datang untuk bergotong-royong," kata Djarot.
"Sekarang kan saya belum tugas ya, belum dilantik, kebetulan KTP saya juga masih Jakarta dan sekarang lagi ada di Jakarta jadi saya bisa bantu-bantu," kata Saiful.
Saiful menambahkan dirinya tidak akan mengikuti semua agenda kampanye Djarot. Ia hanya akan membantunya pada waktu tertentu saja. "Karena kader kami yang maju, pasti kami semua maju gotong royong," ucapnya.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat PDIP memberikan instruksi dan penugasan kepada seluruh pimpinan fraksi dan pimpinan daerah PDIP berangkat ke Jakarta. Mereka diminta membantu memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI.
Instruksi dan penugasan itu dituangkan dalam surat DPP PDIP bernomor 2654/IN/DPP/III/2017 yang ditandatangani oleh Ketua DPP Bambang DH dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada 16 Maret 2016 lalu.
DPP PDIP menginstruksikan dan menugaskan seluruh pimpinan beserta anggota fraksi PDIP DPRD Kota/Kabupaten seluruh Indonesia untuk memenangkan pasangan Ahok-Djarot di putaran kedua.
"Bagi pimpinan dan anggota Fraksi PDI Perjuangan, DPRD Kota/Kabupaten seluruh Indonesia yang tidak mengindahkan instruksi dan penugasan ini, maka DPP Partai akan memberikan sanksi organisasi sesuai dengan AD/ART dan peraturan partai," begitu salah satu bunyi instruksinya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK