Penyanderaan di Angkot, Ahok Perlu Integrasikan Transjakarta
CNN Indonesia
Senin, 10 Apr 2017 19:14 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkomentar soal penyanderaan seorang wanita dan anaknya oleh seorang maling di dalam angkot KWK-T.25 jurusan Rawamangun-Pulo Gebang, Minggu (9/4) malam.
Ahok, sapaan Basuki, memandang integrasi angkot dengan Transjakarta harus dilakukan dalam skala besar untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Ia yakin penggabungan angkot dengan Transjakarta dapat meningkatkan keamanan moda transportasi berbasis kendaraan kecil itu.
"Gabung sama Transjakarta, jadi keamanan bisa kita atur," kata Ahok di Gedung Aldevco Octagon, Jakarta, Senin (10/4).
Pendapat tersebut senada dengan pandangan pasangan Ahok di Pilkada DKI, Djarot Saiful Hidayat.
Bekas Wali Kota Blitar itu berkata, pengawasan angkutan umum melalui kamera pengawas (CCTV) dapat dilakukan jika seluruh moda telah bergabung dengan Transjakarta. Menurutnya hal itu sudah terbukti dari penggabungan moda transportasi bus di ibu kota yaitu Kopaja dengan Transjakarta.
Djarot membantah niat monopoli pengelolaan kendaraan umum oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan kendali besar Transjakarta terhadap moda transportasi massal. Ia mengaku hanya ingin memberi layanan yang aman, cepat, dan nyaman bagi pengguna kendaraan umum di Jakarta.
"Makanya kami dorong supaya ada peremajaan, seperti Kopaja yang terintegrasi Transjakarta ada peremajaan di dalamnya, termasuk supir itu dilatih. Sehingga pembayaran jelas dan tidak ngetem lagi, pembayaran itu rupiah per kilometer," ujar Djarot.
Kasus penjambretan disertai penyanderaan itu dialami Risma Oktaviani (25) yang tengah menggendong putranya yang masih balita, Dafa Ibnu Hafiz. Hermawan (28), pelaku penyanderaan, adalah residivis spesialis pencurian kendaraan bermotor.
"Pelaku kini kami kenakan pasal pencurian dan kekerasan," ujar Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Andri Wibowo saat dikonfirmasi.
Risma dan balitanya kini menjalani perawatan untuk memulihkan trauma. Adapun, Hermawan akan dijerat pasal 365 dan pasal 368 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Angkot dan Transjakarta 40 Persen Terintegrasi
Di tempat terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono juga sependapat dengan Ahok-Djarot. Dia menilai aksi kriminal yang terjadi di dalam angkot dapat berkurang saat seluruh angkutan kota Koperasi Wahana Kalpika (KWK) sudah terintegrasi dengan sistem bus rapid transit (BRT) Transjakarta.
"Angkot KWK yang diintegrasikan dengan Transjakarta kan belum semuanya. Dari total 6000 sekian, yang terintegrasi baru 40 persen. Kalau sudah semuanya, nanti dibuatkan konsep pengamanannya. Biar seluruh KWK, pintunya bisa di tutup begitu penumpang masuk," kata Sumarsono di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan.
Jika sudah terintegrasi penuh sebagai mobil pengumpan Transjakarta, jarak tempuh yang dilalui tiap-tiap angkot KWK akan jadi lebih pendek. Dengan demikian, menurut Sumarsono, tak ada waktu yang memungkinkan untuk melalukan penyanderaan.
Secara terpisah, Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono kaget dengan insiden penodongan yang terjadi di dalam angkutan KWK. Menurutnyam kejadian kemarin malam tidak berada di bawah pengawasannya. Angkutan KWK-T.25 jurusan Rawamangun-Pulogebang belum berintegrasi dengan Transjakarta.
"Kejadian kemarin itu bukan di bawah kontrol kami. Karena (angkot) itu bukan angkot KWK yang ikut (berintegrasi) dengan kami (Transjakarta)," ujar Budi di Balai Kota.
Insiden ini justru memicu dirinya untuk bekerja lebih giat dalam memaksimalkan pengintegrasian KWK dan Transjakarta. Guna mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi.
"Kami memang menargetkan untuk segera mengeluarkan model atau layanan (integrasi KWK-Transjakarta) yang baru. Oleh sebab itu, kejadian penodongan ini jadi suatu masukkan yang bersifat positif untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna," kata Budi.
Ahok, sapaan Basuki, memandang integrasi angkot dengan Transjakarta harus dilakukan dalam skala besar untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Ia yakin penggabungan angkot dengan Transjakarta dapat meningkatkan keamanan moda transportasi berbasis kendaraan kecil itu.
"Gabung sama Transjakarta, jadi keamanan bisa kita atur," kata Ahok di Gedung Aldevco Octagon, Jakarta, Senin (10/4).
Pendapat tersebut senada dengan pandangan pasangan Ahok di Pilkada DKI, Djarot Saiful Hidayat.
Bekas Wali Kota Blitar itu berkata, pengawasan angkutan umum melalui kamera pengawas (CCTV) dapat dilakukan jika seluruh moda telah bergabung dengan Transjakarta. Menurutnya hal itu sudah terbukti dari penggabungan moda transportasi bus di ibu kota yaitu Kopaja dengan Transjakarta.
Djarot membantah niat monopoli pengelolaan kendaraan umum oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan kendali besar Transjakarta terhadap moda transportasi massal. Ia mengaku hanya ingin memberi layanan yang aman, cepat, dan nyaman bagi pengguna kendaraan umum di Jakarta.
"Makanya kami dorong supaya ada peremajaan, seperti Kopaja yang terintegrasi Transjakarta ada peremajaan di dalamnya, termasuk supir itu dilatih. Sehingga pembayaran jelas dan tidak ngetem lagi, pembayaran itu rupiah per kilometer," ujar Djarot.
Kasus penjambretan disertai penyanderaan itu dialami Risma Oktaviani (25) yang tengah menggendong putranya yang masih balita, Dafa Ibnu Hafiz. Hermawan (28), pelaku penyanderaan, adalah residivis spesialis pencurian kendaraan bermotor.
"Pelaku kini kami kenakan pasal pencurian dan kekerasan," ujar Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Andri Wibowo saat dikonfirmasi.
Risma dan balitanya kini menjalani perawatan untuk memulihkan trauma. Adapun, Hermawan akan dijerat pasal 365 dan pasal 368 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
 Sumarsono (kedua dari kiri) saat meresmikan KWK gratis terintegrasi Transjakarta. (CNN Indonesia/Filani Olyvia) |
Di tempat terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono juga sependapat dengan Ahok-Djarot. Dia menilai aksi kriminal yang terjadi di dalam angkot dapat berkurang saat seluruh angkutan kota Koperasi Wahana Kalpika (KWK) sudah terintegrasi dengan sistem bus rapid transit (BRT) Transjakarta.
"Angkot KWK yang diintegrasikan dengan Transjakarta kan belum semuanya. Dari total 6000 sekian, yang terintegrasi baru 40 persen. Kalau sudah semuanya, nanti dibuatkan konsep pengamanannya. Biar seluruh KWK, pintunya bisa di tutup begitu penumpang masuk," kata Sumarsono di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan.
Jika sudah terintegrasi penuh sebagai mobil pengumpan Transjakarta, jarak tempuh yang dilalui tiap-tiap angkot KWK akan jadi lebih pendek. Dengan demikian, menurut Sumarsono, tak ada waktu yang memungkinkan untuk melalukan penyanderaan.
Secara terpisah, Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono kaget dengan insiden penodongan yang terjadi di dalam angkutan KWK. Menurutnyam kejadian kemarin malam tidak berada di bawah pengawasannya. Angkutan KWK-T.25 jurusan Rawamangun-Pulogebang belum berintegrasi dengan Transjakarta.
"Kejadian kemarin itu bukan di bawah kontrol kami. Karena (angkot) itu bukan angkot KWK yang ikut (berintegrasi) dengan kami (Transjakarta)," ujar Budi di Balai Kota.
Insiden ini justru memicu dirinya untuk bekerja lebih giat dalam memaksimalkan pengintegrasian KWK dan Transjakarta. Guna mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi.
"Kami memang menargetkan untuk segera mengeluarkan model atau layanan (integrasi KWK-Transjakarta) yang baru. Oleh sebab itu, kejadian penodongan ini jadi suatu masukkan yang bersifat positif untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna," kata Budi.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK