Nyalang
Pada gurat-gurat bumi yang liar, yang menenggelamkan dan menyembunyikan, yang membawa gerimis pagi dan senja merah yang datang terlalu cepat, mata yang liar itu mengadu dan merayu.

Pada angin yang tersesat di sela-sela kepakan burung camar.

Pada air yang merindukan muara dan laut-laut yang disisir cahaya.

Pada api yang berayun tenang dan berbisik pada kegelapan.

Pada ranting-ranting yang mengetuk kaca jendela, secangkir kopi, dan tanah yang merindukan penghujan, di antara ratusan detik tanpa suara...mata yang nyalang dan mencari-cari itu menemukan kedamaian.

Share

  • Naskah: Vetriciawizach Simbolon

  • Tata Letak: Fajrian, Muhammad Ali

  • Editor Foto: Safir Makki

  • Sumber Foto: Reuters, AFP Photo

Artikel Sebelumnya

Nyalang - Merangkai Raga, Membuka Jiwa
Nyalang - Merangkai Raga, Membuka Jiwa
Nyalang - Bercak Harap di Relung Cahaya
Nyalang - Bercak Harap di Relung Cahaya
Kembali ke CNNIndonesia.com
Back to top