Jersey Piala Dunia dari Masa ke Masa

Scroll
Sejarah panjang Piala Dunia membuat tiap negara makin identik dengan warna kostum, misalnya Brasil dengan warna kuning, Argentina dengan putih-biru, dan Prancis dengan biru. Sebelum warna-warna tersebut identik dengan suatu negara, awalnya tak ada aturan baku tentang kostum sepak bola. Hal ini bisa dilihat saat duel Inggris melawan Skotlandia yang digelar pada 30 November 1872.
Dilansir dari historicalkit.co.uk, Inggris mengenakan kostum putih dengan motif tiga singa, celana putih, dan topi. Pada saat itu, pemain mempersiapkan jersey mereka sendiri. Asosiasi Sepak Bola Inggris, FA menyediakan seragam berupa kaos flanel berbahan wol, namun tidak termasuk celana dan kaus kaki. Para pemain harus menyiapkan sendiri.
Berangkat dari titik tersebut, kostum sepak bola terus berevolusi. Bukan hanya sekadar pelengkap pertandingan dan pembeda dua tim yang bertanding, kostum sepak bola juga mulai memperkenalkan teknologi yang membantu pemain menampilkan performa maksimal.
Scroll

1930-1934

Seragam dengan jersey lengan panjang berkerah ikat menjadi tren seluruh tim peserta Piala Dunia 1930 di Uruguay. Pada era ini belum ada tim yang menggunakan motif apapun di jersey mereka. Lambang federasi ada di jersey tersebut.
Scroll

1938-1970

Seragam dengan jersey lengan pendek mulai digunakan, seperti tim nasional Brasil dan Prancis di Piala Dunia 1938 di Prancis.
Kerah dengan kombinasi kancing menjadi tren, seperti yang digunakan tim nasional Meksiko dan Spanyol di Piala Dunia 1950 yang berkancing dari atas sampai bawah. Model kerah pada jersey mulai ditinggalkan sejak Piala Dunia 1966, beberapa negara menggunakan model leher berbentuk "v".
Model lengan pendek baru populer pada 1960-an. Model celana pun juga semakin pendek hingga ke paha.
Scroll

1974-1986

Perusahaan apparel mulai memasuki pasar. Beberapa negara seperti Uruguay dan Australia telah mempelopori kerja sama dengan apparel Adidas dan Umbro. Corak garis mulai populer digunakan, model lengan panjang benar-benar ditinggalkan.
Perusahaan apparel cukup berpengaruh dalam perubahan model dan desain jersey menjadi lebih minimalis, tanpa kerah dan kancing. Adidas mendominasi sebagai penyedia jersey berpengaruh pada penggunaan motif tiga garis (three-stripes) di beberapa negara.
Bahan katun tradisional digantikan dengan kain poliester yang lebih murah dan tipis.
Scroll

1990-1998

Desain jersey makin menarik di periode ini. Beberapa negara menampilkan motif yang memenuhi jersey mereka seperti Meksiko dan Italia di Piala Dunia 1994.
Merek-merek apparel lain bermunculan seperti Nike, Reebok, dan Lotto yang meramaikan persaingan jersey di tim nasional peserta Piala Dunia. Penerapan teknologi pada desain jersey mulai diterapkan, mulai dari kain hi-tech ringan agar pemain tetap merasa hangat yang diyakini meningkatkan performa pemain di lapangan.
Pencantuman nama pemain di atas nomor punggung mulai dimunculkan setelah dipelopori Liga Inggris tahun 1992 sebagai strategi menaikkan pendapatan penjualan jersey.
Scroll

2002-2018

Apparel Kappa mempelopori tren jersey slim-fit yang digunakan oleh tim nasional Italia di Piala Dunia 2002. Dengan kain yang menempel di tubuh, memudahkan pergerakan pemain dan menyulitkan lawan untuk menarik baju.
Teknologi minimalis dengan tambahan fitur-fitur penerapan teknologi terus menjadi tren model jersey sampai sekarang.
Scroll