Jakarta, CNN Indonesia --
PROGRAM Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dari Fakultas Teknik Universitas Lampung menghasilkan prestasi yang membanggakan. Dari puluhan judul kegiatan PKM yang diusulkan dari seluruh fakultas di Unila untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo (UHO), Sulawesi Tenggara, terpilih dua judul PKM yang akan mewakili Unila dan berkompetisi di kancah Nasional.Kedua judul PKM ini merupakan buah karya dari mahasiswa Fakultas Teknik (FT). Adalah Abdul Munif Hanafi (Jurusan Teknik Elektro) dan Wafda Nadhira (Jurusan Teknik Mesin) pemilik judul PKM yang berhasil menarik perhatian para dewan juri untuk mengikuti ajang bergengsi ini. Wakil Dekan II FT Unila Dr. Muhammad Sarkowi yang ditemui beberapa waktu lalu menjelaskan, judul PKM yang dibuat dua mahasiswanya yakni Abdul Munif Hanafi dengan judul Thermodrone Pemantau Peralatan Tegangan 20Kv Berbasis Inframerah Dengan Rotary Wing Quadcopter di bawah bimbingan dosennya, Dr. Eng. Lukmanul Hakim.
Berikutnya adalah milik Wafda Nadhira dengan judul Scootrash (Scoop Trash Portable System) Inovasi Serokan Sampah Berbasis Sistem Filter Vaccum Dengan Prinsip Aliran Udara Bergerak Sebagai Solusi Mengoptimalkan Kebersihan Lantai Ruangan di bawah bimbingan dosennya, Martinus. “Informasi yang didapat dari website direktorat jenderal pendidikan tinggi (Ditjen Dikti), pelaksanaanya diundur dari 24-28 Agustus menjadi tanggal 5-10 Oktober 2015,” jelasnya.
Sarkowi melanjutkan, penetapan wakil dari Unila ini ditetapkan melalui SK Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Nomor : 1823/E5.3/KPM/2015 tanggal 5 Agustus 2015 tentang Penetapan Peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28 Tahun 2015. Kasubbag Humas Unila M. Badrul Huda menambahkan, kepada mahasiswa yang akan mengikuti Pimnas ia berharap dapat memaksimalkan persiapan. “Salah satu persiapan yang disoroti adalah kematangan penyusunan artikel ilmiah dan laporan akhir, serta teknik presentasi di hadapan para juri,” katanya. Untuk itu, sambungnya, mahasiswa bersama dosen pembimbingnya harus cermat dalam penyusunan artikel ilmiah dan laporan akhir ini. “Kedua tulisan itu harus mengikuti panduan dari dikti,” pungkasnya. [Naufal A. Caya]