Mengintip Usaha Gubernur Ahok Mengejar Sejuta Suara

Jemima Isakh | CNN Indonesia
Jumat, 09 Okt 2015 15:30 WIB
Di sejumlah tempat kini bisa dengan mudah ditemukan booth Teman Ahok. Ini adalah bagian dari upaya meloloskan Ahok ikut pemilihan gubernur lagi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (CNN Indonesia/Antara Photo/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di sejumlah tempat di Jakarta kini bisa dengan mudah kita temukan booth Teman Ahok. Meski sekarang ini bukan dalam euforia pemilihan kepala daerah, booth itu sebetulnya ada kaitannya dengan pemilihan Gubernur DKI Jakarta, yang bakal digelar dua tahun lagi.

Yes, Teman Ahok adalah gerakan yang ditujukan untuk mengumpulkan sejuta KTP demi mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju kembali dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen. Untuk itu, dibutuhkan setidaknya sejuta dukungan.

Demi tujuan itu, Teman Ahok menyebar booth—atau mereka sebut posko—di seluruh Jakarta. Targetnya 150 posko hingga akhir 2015. Saat ini sudah ada 75 posko.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mampukah mereka meraih sejuta KTP? Teman Ahok optimistis, sebab mereka masih memiliki waktu yang cukup panjang.

Sasaran mereka antara lain juga adalah kalangan anak muda. Itulah mengapa posko juga dididirikan di pusat-pusat perbelanjaan. Sampai hari ini, diklaim mereka telah sukses mengumpulkan sekitar 300 ribu KTP.

Tetapi majunya Ahok ke bursa pertarungan menuju DKI-1 kemungkinan mendapat hambatan dari para pesaingnya, terutama dari partai politik. Soalnya, setelah keluar dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Ahok seperti “serigala sendirian”. Partai Gerindra, atau paling tidak dari sejumlah pentolannya, sudah menyatakan Ahok tak layak maju lagi jadi Gubernur.

Lalu muncul juga komentar yang sensitif dari eks Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, dalam sebuah acara bincang-bincang di televisi swasta. Dia menyatakan akan mendukung Ahok kalau bersedia menjadi mualaf alias memeluk Islam.

Menghadapi penentangan seperti itu, Ahok kalem. Dia bilang tak peduli dengan perlawanan atau sikap anti lawan-lawan politiknya. Dia merasa sudah layak menjadi gubernur jika persyaratan untuk calon independen telah ditentukan Mahkamah Konstitusi. (ded/ded)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER