Catat, Hewan Langka Bukan Santapan!

Denny Steven Yohanes | CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 19:30 WIB
Sepekan ini sosial media dikejutkan aksi pemburu 'narsis' yang memamerkan hasil buruan hewan langka, bahkan memakannya. Padahal, itu terlarang!
Inilah bekantan, primata dilindungi dari Kalimantan, yang ramai digunjingkan karena diburu dan dipamerkan di sosial media. (Dok. Thinkstock/Tatiana Morozova)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hampir seminggu ini sosial media dikejutkan dengan foto-foto tentang orang-orang yang berburu hewan-hewan dilindungi. Tidak sampai di situ saja, mereka bahkan mengonsumsi satwa yang tergolong langka tersebut, padahal bukan bahan makanan yang lazim di konsumsi.

Mungkin mereka butuh eksistensi. Dengan pamer foto selfie dengan hewan buruannya memang terasa “sangar”. Jujur, saya sedikit kaget saat melihat hal ini. Bayangkan seekor primata Bekantan yang endemik di Kalimantan, diburu dan dimasak dagingnya.

Belum lagi kasus mahasiswi Unej di Jawa Timur yang memamerkan kucing hutan, satwa langka hasil buruannya, juga di sosial media.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampaknya sudah bisa ditebak. Netizen langsung mem-bully mereka melalui sosial media. LSM dan organisasi pecinta hewan pun angkat suara menanggapi kasus ini. Untungnya pihak berwajib langsung bertindak cepat dengan menangkap para pemburu ‘narsis’ ini.

Jika dirunut, sebenarnya kasus perburuan hewan dilindungi ini sudah terjadi bertahun-tahun sebelumnya. Bahkan tiap tahun selalu ada kejadian. Beberapa organisasi perlindungan hewan mengaku mereka mendapatkan laporan setiap harinya bisa 3-5 kasus.

Sebagaimana tertuang dalam Lampiran PP Nomor 7 Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990, bahwa pelaku yang sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, hewan langka akan diancam hukuman penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp100 juta.

Tapi kok sepertinya para pelaku tidak jera juga dalam melakukan aksi perburuan mereka? (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER