Jakarta, CNN Indonesia -- Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan sedang membekap banyak tempat di Indonesia. Pada situasi seperti itu, Presiden Joko Widodo malah melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat sejak Sabtu (24/10) lalu. Kok malah pergi?
Melihat situasi seperti ini, menarik untuk mengupas agenda kunjungan Presiden ke Amerika Serikat. Sepenting apakah, sehingga Presiden harus meninggalkan Tanah Air yang sedang ‘tenggelam’ oleh kabut asap?
Jokowi sempat mengatakan tujuan utama kunjungannya, saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (24/10). “Tujuan utama kunjungan ini adalah meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia dan Amerika. Utamanya di bidang investasi dan perdagangan, dan juga di bidang ekonomi digital dan ekonomi kreatif,” kata Presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memperjelas tujuan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyebutkan ada 4 topik yang menjadi pembicaraan utama antara Jokowi dan Presiden Barack Obama, sosok yang memakai singkatan POTUS atau The President of The United States untuk akun Twitter-nya.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan bertemu dengan Obama di Gedung Putih, Senin (26/10) waktu setempat. Yang menjadi topik pembahasan kedua tokoh, menurut Menlu Marsudi, pertama, adalah mengenai posisi strategis Indonesia sebagai negara muslim dan negara demokrasi terbesar di dunia, yang memiliki nilai toleran dan pluralis.
Kedua, soal ekonomi. Presiden Jokowi ingin menekankan bahwa dengan sistem ekonomi terbuka Indonesia siap meningkatkan kerja sama ekonomi dengan dunia dan AS.
Topik pembicaraan ketiga adalah tentang peningkatan pasar digital di Indonesia. Nilai pasar ini telah naik dari US$8 miliar pada 2013 menjadi US$12 miliar pada 2014. Peningkatan tersebut membuat Indonesia sebagai negara dengan pasar digital terbesar di Asia Tenggara.
Topik terakhir adalah masalah perubahan iklim, yang sedang menjadi momok di seluruh bagian dunia.
Nah, sudah ada empat alasan Jokowi ke AS. Teman-teman bisa menilai sendiri, sudah pantaskah kunjungan itu dilakukan pada saat situasi sekarang? Apakah Joko Widodo akan pulang dengan jawaban mengenai masalah-masalah di Tanah Air yang saat ini belum terselesaikan?
(ded/ded)