Jakarta, CNN Indonesia -- Penunjukan Rini Soemarno sebagai Kepala Staf Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla disebut-sebut kurang disetujui oleh Jusuf Kalla. Tapi anggota Tim Transisi menilai penunjukan Rini tidak masalah.
"Perdebatan maupun pro dan kontra itu wajar dan selalu ada, yang penting tim itu bisa bekerja dengan baik selama 78 hari ke depan," kata Deputi Tim Transisi Anies Baswedan, di Jakarta, Selasa (5/8).
Di mata Anies, sosok Rini Soemarno adalah sosok berpengalaman baik di sektor publik maupun sektor swasta. Jadi pantas saja untuk dijadikan pemimpin Tim Transisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga Akbar Faisal, salah satu Deputi Tim Advokasi. Dia mengatakan bahwa mereka memang tidak dapat menyenangkan semua pihak. Namun bagaimana pun hal itu sudah atas persetujuan Jokowi sendiri.
Deputi Tim Transisi lainnya, Hasto Kristiyanto, mengatakan pemilihan Rini telah melalui pertimbangan yang sangat matang. Selain berpengalaman, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004) itu juga telah dikenal baik oleh sejumlah tokoh PDI Perjuangan, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Intinya dalam memilih sebuah tim, tidak bisa dipungkiri bahwa emotional bonding berpengaruh di dalamnya dan itu sah-sah saja," kata Hasto.
Tim transisi yang dibentuk oleh presiden terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo, mulai bekerja pada hari Selasa (5/8). Tim ini dibentuk untuk memuluskan transisi kekuasaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.