Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyesalkan keputusan Partai Demokrat terkait soal Pilkada.
“Sudahlah, kalau pihaknya tidak mau kenapa harus dipaksa," ujar Tjahjo saat ditemui wartawan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/10).
Anggota Dewan yang terpilih selama enam periode ini mengatakan bahwa lobi dengan Demokrat masih diakomodir oleh PDIP bahkan hingga rapat paripurna pengesahan UU Pilkada tersebut. “Sudah diakomodir semua maunya Demokrat yang sepuluh itu, tapi malah keluar (
walkout),” ujar Tjahjo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini diamini oleh politisi PDIP lainnya Eriko Sotarduga yang juga menyesalkan sikap Demokrat yang akhirnya memilih kembali ke Koalisi Merah Putih (KMP). “Sangat kami sesalkan karena dari UU Pilkada kami sudah mencoba mengakomodir kemauan Demokrat," ujar Eriko saat berbincang dengan CNN Indonesia di tempat yang sama.
Wasekjen PDIP ini juga mengatakan keputusan Demokrat tidak lagi mementingkan kepentingan rakyat namun hanya beberapa golongan saja. “Kita ganti saja KMP dengan nama Koalisi Mendukung Prabowo," ujar Eriko.
Sebelumnya, Juru Bicara Partai Demokrat Dede Yusuf mengisyaratkan bahwa Partai Demokrat akan lebih memilih koalisi partainya Jokowi, PDIP. Hal ini juga diamini oleh politikus Demokrat Ruhut Sitompul. “Komunikasi sudah dijalin lama dan arah semakin jelas ke situ (kubu PDIP)," ujar Ruhut
Hasil paripurna DPR Selasa dinihari tadi memutuskan bahwa Koalisi Merah Putih mendapatkan paket pimpinan DPR, salah satunya adalah Agus Hermanto dari Partai Demokrat yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR.