Jakarta, CNN Indonesia -- Tjahjo Kumolo berjalan santai menyusuri koridor gedung Nusantara I DPR sambil melihat-lihat deretan foto bersejarah DPR yang dibingkai apik dan disoroti lampu kuning, Kamis (2/10). Beragam foto yang menceritakan momen penting para wakil rakyat dipajang di koridor utama kompleks DPR RI sejak Rabu (1/10), hari pelantikan anggota DPR baru periode 2014-2019.
Raut wajah Tjahjo tenang, bertolak belakang dengan sehari sebelumnya ketika lobi-lobi genting digelar partainya. Lobi itu tak membuahkan hasil. Seluruh kursi pimpinan DPR tetap melayang dari PDIP karena partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tak berhasil menambah mitra koalisi untuk menggenapi persyaratan pengajuan paket calon pimpinan DPR.
Ketegangan saat lobi politik itu tak berbekas di wajah Tjahjo. Sekretaris Jenderal PDIP berusia 56 tahun itu tampak rileks. “Dalam politik, satu tambah satu sama dengan dua, tapi bisa juga sama dengan satu juga,” kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tjahjo, partainya tak sakit hati kepada Demokrat maupun Koalisi Merah Putih. Ia mengatakan paham politik itu cair, secair hati para politisi yang mudah berubah meski lobi intensif telah dilancarkan. Tak perlu sakit hati atau merasa dikhianati, kata Tjahjo, karena PDIP pun tak pernah membuat kesepakatan dengan Demokrat, PAN, dan PPP.
Meski demikian Tjahjo mengaku pergolakan politik seminggu terakhir, mulai saat menjelang voting RUU Pilkada sampai pemilihan pimpinan DPR, amat mengagetkan dia sepanjang karier politiknya.
“Ini jungkir balik demokrasi paling luar biasa dalam sejarah saya sebagai anggota DPR,” kata Tjahjo. Alumni Fakultas Hukum Universitas Diponegoro itu telah lima periode malang-melintang di Senayan. Ini periode keenamnya menjabat sebagai anggota DPR RI.
Tjahjo optimistis perpolitikan Indonesia ke depan akan lebih baik terlepas dari ketegangan antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih belakangan ini.
Pria yang sudah berpolitik selama 30 tahun itu menyatakan PDIP akan terus memperbaiki diri, termasuk dalam lobi politik dengan partai-partai lain. Ia sadar PDIP telah gagal beberapa kali. Sekali dalam voting UU Pilkada, kedua kali dalam pemilihan pimpinan DPR.
“Keledai tidak harus terantuk untuk ketiga kalinya,” kata Tjahjo. Ia bertekad menjaga pemerintahan Jokowi-JK agar program-program dan kebijakannya tidak terganjal di parlemen.