Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian kian intensif menyelidiki pembunuhan warga negara Indonesia Mayang Peasetyo di Brisbane, Australia. Badan Reserse Kriminal Polri saat ini tengah berusaha mengirimkan DNA orang tua Mayang kepada kepolisian federal Australia (AFP) untuk mengidentifikasi jenazah korban.
"Saat ini kami masih berupaya mendapatkan DNA orang tua korban di Lampung untuk diserahkan kepada pihak kepolisian di Australia," kata Kabareskrim Suhardi Alius saat ditemui di Jakarta, Kamis (8/10).
Suhardi mengaku pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan interpol dan senior legal officer (LSO) yang ada di Canberra dan berkomunikasi dengan AFP dalam rangka membantu investigasi kasus itu. Proses pengambilan dan pengidentifikasian DNA tersebut, kata Suhardi, memakan waktu. "Kami baru bisa memulangkan jenazah setelah proses ini rampung," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian Australia sebelumnya telah memastikan, kematian Mayang alias Febri Andriansyah yang potongan tubuhnya ditemukan di sebuah apartemen di Brisbane, Australia, sebagai akibat dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Mayang ditemukan tewas dengan kondisi tubuhnya terpotong-potong, sebagian potongannya ditemukan di atas kompor. Sementara kekasihnya Marcus P Volke, yang diduga menjadi pembunuh Mayang, tewas beberapa ratus meter dari apartemen Mayang dan Marcus.
Kondisi Marcus saat ditemukan penuh dengan luka yang diduga akibat bunuh diri. Kasus membuat geger warga Australia karena pembunuhan disertai mutilasi dan korban hendak dimasak oleh pelaku yang ternyata berprofesi sebagai seorang juru masak.