Diabetesi Juga Bisa Merasakan 'Manisnya' Berbuka

CNN Indonesia
Jumat, 17 Okt 2014 11:30 WIB
Diabetesi lebih baik mendapat manisnya itu dari buah atau gula yang dicampur di makanan.
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat berbuka, memang dianjurkan mengonsumsi makanan atau minuman manis agar kadar gula darah bisa naik dengan segera. Lantas bagaimana dengan penyandang diabetes yang ingin tetap merasakan 'manisnya' berbuka tapi khawatir kadar gula darahnya naik drastis?

"Saat berbuka, diabetesi bisa mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang lebih tinggi sedikit daripada saat sahur. Untuk gula nggak boleh dicampur di minuman tapi makanan, misalnya teh manis sebaiknya jangan," terang ahli gizi Rita Ramayulis DCN, MKes.

"Manis yang asalnya dari gula pasir, gula merah, madu, susu kental manis itu dicoret. Diabetesi lebih baik mendapat manisnya itu dari buah atau gula yang dicampur di makanan," lanjut dosen jurusan gizi Politeknik Kesehatan II Jakarta kepada detikHealth dan ditulis pada Senin (14/7/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rita menyarankan, saat adzan maghrib tiba, orang dengan diabetes bisa mengonsumsi pepaya satu porsi atau buah utuh lainnya sebelum menyantap kolak atau camilan manis. Perlu diingat, hindari buah yang bisa memancing naiknya asam lambung seperti nangka, nanas, dan durian.

Beberapa buah yang dianjurkan selain pepaya antara lain pisang, apel fuji, dan jeruk. Nah setelah mengonsumsi buah, baru santaplah kolak atau camilan manis lain.

Kolak pun perlu diperhatikan jumlah gula yang digunakan, baiknya lebih sedikit daripada ukuran normal. Sehingga, ketika dimasak biasanya akan dipisahkan dengan kolak untuk anggota keluarga lainnya.

"Camilannya bisa risol, kue nagasari, atau roti yang diisi cokelat meises sedikit. Pokoknya camilan tapi yang tidak terlalu manis. Pokoknya perlu diingat saat bedug sirup, es teh manis, itu sebaiknya jangan. Kalau dibutuhkan bisa pakai gula khusus diabet," kata Rita.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER