Jakarta, CNN Indonesia -- Niat Joko Widodo membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia disinggung dalam pidato pertamanya sebagai presiden RI. Ia bertekad mengembalikan kejayaan Indonesia di lautan.
“Mengingat kata-kata Bung Karno, untuk membangun Indonesia menjadi negara besar dan kuat, kita harus memiliki jiwa pelaut yang berani,” kata Jokowi di hadapan sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat usai ia resmi dilantik menjadi presiden, Senin (20/10).
“Sebagai nakhoda, saya mengajak bangsa Indonesia naik ke atas kapal menuju Indonesia raya. Kita akan menghadapi semua gelombang samudera bersama. Mengembalikan negara kita menjadi negara maritim, samudera, laut, selat, dan teluk.
Jalesveva Jayamahe” ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalesveva Jayamahe merupakan moto TNI Angkatan Laut yang berasal dari bahasa Sansekerta. Kata-kata itu punya arti “Di lautan kita jaya.”
Untuk mengembalikan Indonesia menjadi negeri maritim, Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergerak cepat. “Seperti semboyan nenek moyang kita, kita harus bisa kembali membahana,” ujar mantan wali kota Solo itu.
Jokowi juga menekankan pentingnya bangsa Indonesia bersatu untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan hebat. Untuk itu diperlukan kerja keras sebagai modal. “Ini saatnya kita bekerja bersama mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik,” kata dia.
Tanpa kerja keras, ujar Jokowi, Indonesia tak akan pernah betul-betul merdeka. Jokowi melihat lima tahun ke depan sebagai momentum pertaruhan Indonesia sebagai bangsa.
Jokowi pun berjanji akan terus berdiri di atas kehendak rakyat dan konstitusi dalam mengemban tugasnya sebagai presiden RI. Ia juga bakal melanjutkan politik luar negeri bebas aktif yang dianut RI selama ini.