KABINET JOKOWI

Nasdem Instruksikan Menterinya Lepas Jabatan

CNN Indonesia
Senin, 27 Okt 2014 05:52 WIB
Agar tidak timbul konflik kepentingan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh langsung menginstruksikan dua kadernya mundur dari jabatan partai.
Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh didampingi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menginstruksikan kadernya yang berada di jajaran Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo untuk menanggalkan jabatannya dari kepengurusan partai. Instruksi tersebut merupakan bentuk dukungan atas komitmen Presiden Jokowi agar menteri fokus dan tidak terhambat oleh konflik kepentingan di tubuh partai.

"Mereka akan melepas jabatan eksekutif partai, segera. Itu pasti dan harus. Tapi bukan keluar dari partai," kata Paloh kepada CNN Indonesia, Minggu malam (26/10).

Nasdem memiliki tiga kader di kabinet. Mereka adalah Ferry Mursyidan Baldan yang mengisi pos Menteri Koordinator Agraria dan Tata Ruang, Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan mantan KSAL Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. (Baca: Tedjo, dari Laut ke Kursi Menkopolhukam)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiganya diharapkan Paloh mampu memberikan sumbangsih terbaik di Kabinet Kerja.

"Terima kasih, kader-kader kami dipercaya untuk mengemban tugas ini. Ini tugas berat. Semoga mereka dan seluruh kabinet mampu menaruh kepentingan bangsa di atas kepentingan apapun," ujar Paloh.

Ferry Mursyidan Baldan yang kini menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang, terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019. Dia merupakan politisi muda yang mengawali karirnya bersama Partai Golkar, kemudian bergabung bersama Surya Paloh membangun Nasdem sejak 2010 dan menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu partai itu untuk Pemilu Legislatif 2014. Ferry memiliki pengalaman dan keahlian di bidang politik pemerintahan saat menjabat anggota Komisi II DPR 2004-2009.

Sementara Siti Nurbaya memiliki pengalaman birokrasi yang mumpuni. Jabatan pemerintahan terakhir yang ia emban adalah Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah RI. Dia juga memiliki kiprah cemerlang di Departemen Dalam Negeri era Soerjadi Soedirja dan Hari Sabarno, pada 2001-2005. Meski sempat terseret kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran yang menjerat Hari Sabarno, Siti lolos dari jerat Komisi Pemberantasan Korupsi karena proyek itu disebut itu tak melalui dirinya.

Sementara Tedjo memiliki latar belakang militer kental. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu bertugas di militer selama 35 tahun, dengan 14 tahun di satuan udara dan 28 tahun di atas Kapal Perang RI (KRI). Tedjo yang menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Jawa Timur itu juga pernah menulis buku berjudul "Mengawal Perbatasan Negara Maritim."

Baca:

Daftar Nama Menteri Kabinet Kerja Jokowi
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER