HARTA MENTERI
Menteri Ferry Sudah 12 Tahun Tak Lapor Harta
CNN Indonesia
Jumat, 14 Nov 2014 20:11 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat sore (14/11). Politisi Partai NasDem tersebut hendak melaporkan harta kekayaan setelah 12 tahun tak melapor.
Ferry terakhir melapor saat menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar).
"Mau melaporkan sebagai kewajiban. Karena saya sudah pernah melaporkan, saya punya nomor NH-nya 19272 sehingga saya tinggal meng-update saja. Bedanya, dulu legislatif, sekarang eksekutif," kata Ferry di Gedung KPK, Jumat (14/11).
Ferry nampak membawa sebuah amplop berisikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Ferry menyebut, ada peningkatan signifikan dalam jumlah kekayaannya. Namun Ferry enggan berkomentar ketika ditanya nominalnya. "Biar nanti diumumkan KPK saja," katanya singkat.
Pria asal Bandung ini mengaku sudah melengkapi dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan berkas. "(Harta) sepanjang yang saya punya file dan detilnya, termasuk yang punya atas nama istri dan sebagainya," ujarnya.
Data LHKPN atas nama Ferry di laman acch.kpk.go.id yang diakses CNN Indonesia, 27 Oktober lalu, harta kekayaan Ferry tercatat sebesar Rp 903 juta dan US$ 1.800. Harta itu terdiri dari tanah dan bangunan Rp 470 juta; alat transportasi Rp 206 juta; harga bergerak lain Rp 100 juta; serta giro dan setara kas Rp 164 juta. Sementara utang Rp 53,3 juta. Harta tersebut dilaporkan pada 20 Agustus 2002.
Hingga saat ini, total ada 10 menteri yang sudah melaporkan harta kekayaan. Selain Ferry, menteri lainnya yang sudah melapor yakni Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil.
Ferry terakhir melapor saat menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar).
"Mau melaporkan sebagai kewajiban. Karena saya sudah pernah melaporkan, saya punya nomor NH-nya 19272 sehingga saya tinggal meng-update saja. Bedanya, dulu legislatif, sekarang eksekutif," kata Ferry di Gedung KPK, Jumat (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferry menyebut, ada peningkatan signifikan dalam jumlah kekayaannya. Namun Ferry enggan berkomentar ketika ditanya nominalnya. "Biar nanti diumumkan KPK saja," katanya singkat.
Data LHKPN atas nama Ferry di laman acch.kpk.go.id yang diakses CNN Indonesia, 27 Oktober lalu, harta kekayaan Ferry tercatat sebesar Rp 903 juta dan US$ 1.800. Harta itu terdiri dari tanah dan bangunan Rp 470 juta; alat transportasi Rp 206 juta; harga bergerak lain Rp 100 juta; serta giro dan setara kas Rp 164 juta. Sementara utang Rp 53,3 juta. Harta tersebut dilaporkan pada 20 Agustus 2002.
Hingga saat ini, total ada 10 menteri yang sudah melaporkan harta kekayaan. Selain Ferry, menteri lainnya yang sudah melapor yakni Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK