Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menginstruksikan kepada pihak PT MRT Jakarta agar bekerja lebih keras guna menyelesaikan proyek pembangungan mass rapid transit.
"Mau enggak mau ya memperpanjang jam kerja. Kalau bisa sehari 24 jam kerja dibagi empat shift per enam jam," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/1).
Djarot memerintahkan pelaksana mega proyek itu untuk dapat memaksimalkan sumber daya yang ada di malam hari, saat aktivitas warga tidak begitu sibuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Wali Kota Blitar ini menjelaskan instruksi untuk bekerja lebih keras ini ia sampaikan supaya pembangunan fisik proyek MRT dapat selesai sesuai tenggat waktu, yakni 2017. Di awal 2018 rencananya MRT sudah dapat beroperasi.
Percepatan pembangunan ini juga terkait dengan kondisi Jakarta yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018. Jakarta akan menerima banyak tamu dari negara-negara lain.
"Nanti Jakarta akan menjadi sorotan dunia," ucap Djarot.
Menanggapi permintaan Wagub, Direktur Utama PT. MRT Jakarta Dono Boestami menyatakan siap untuk bekerja lebih keras dan menyelesaikan proyek ini sesuai rencana.
"Hari ini jalan terus, target selesai sesuai jadwal, sebelum 2017," kata Dono.
Menurut Dono, kendala yang masih menghambat pembangunan MRT adalah soal pembebasan lahan. Namun ia menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk mempercepat proses pembebasan lahan ini.
Mengenai pembangunan depo MRT di Lebak Bulus yang sempat terhambat, Dono memaparkan saat ini sudah tidak ada lagi halangan yang mengganjal. Pembangunan depo dapat segera dilakukan.
"Kami tinggal meminta bantuan dari Pemprov untuk mempercepat pembongkaran GOR-nya," ujarnya.
Proyek MRT sendiri menyerap dana sekitar Rp 20 Triliun. Dana ini berasal dari pinjaman lembaga keuangan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Total panjang rute MRT adalah sepanjang 15,7 kilometer. 9,8 kilometer diantaranya akan dibangun melayang sementara 5,9 kilometer akan dibangun di bawah tanah.
Ditargekan MRT dapat mulai beroperasi pada awal 2018 mendatang. Alat transportasi ini dianggap menjadi alternatif transportasi massal yang efektif karena mampu mengangkut sekitar 1.200 penumpang dalam sekali jalan.
(obs)