PERMASALAHAN PENDIDIKAN

Menteri Nasir Minta Akreditasi Perguruan Tinggi Diumumkan

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Kamis, 08 Jan 2015 18:41 WIB
Masyarakat berhak tahu perguruan tinggi mana yang tidak kredibel untuk mencegah kasus ijazah tak laku.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menrestek Dikti) Mohammad Nasir (kiri) berbincang dengan Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar (kanan) saat bertemu satri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Islah, Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (26/12). (Antara/Rudi Mulya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir meminta Koordinasi Peguruan Tinggi Swasta (Kopertis) mengumumkan kredibilitas perguruan tinggi swasta (PTS). Masyarakat berhak mendapatkan informasi memadai mengenai kredibilitas PTS agar bisa memilih untuk tempat menuntut ilmu.

"Saya tidak ingin masyarakat jadi korban PTS yang tidak sehat," kata Nasir saat mengunjungi Kopertis Wilayah III, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (8/1). Ia berharap jangan sampai ada kasus ijazah tidak laku karena PTS yang mengeluarkannya bermasalah.

Karena itu Kopertis wajib menginformasikan akreditasi perguruan tinggi kepada masyarakat bila perlu dilakukan secara online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah III Putut Pujogiri mengungkapkan, selama ini banyak lulusan universitas dengan akreditasi C sulit diterima menjadi pegawai negeri sipil (PNS). "Bila dia lulusan universitas dengan akreditasi C, maka ia akan sulit diterima meski IPK-nya 4," katanya.

Selama ini Kopertis menurutnya sudah menginformasikan akreditasi perguruan tinggi, namun hana PTS yang baru diumumkan. Ia berharap masyarakat juga pro aktif mencari informasi terkait akreditasi perguruan tinggi ini.

Putut mengatakan, banyak PTS dengan akreditasi C akhirnya menyalahkan BAN (Badan Akreditasi Nasional) karena ditinggalkan mahasiswanya.

Pembinaan Perguruan Tinggi

Nasir juga berharap jika sudah diketahui pergurun tinggi mana yang kredibilitasnya rendah, maka nantinya akan ada pembinaan agar bisa lebih memajukan pendidikan Indonesia.

Nasir meminta Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) untuk membuat pengelompokan PTS mana saja yang perlu dibina. "Targetnya September bisa dimulai," katanya.

Sementara itu Ketua Umum APTISI Edy Suandi Hamid mengatakan, perlu seleksi yang cukup ketat untuk pendirian PTS. Jika tidak, PTS bisa dengan mudah berdiri tanpa mempertimbangkan kualitasnya.

"Dalam tiga minggu sebelum kabinet ini terbentuk, ada 95 PTS baru. Sekarang totalnya ada sekitar 3.400 perguruan tinggi," katanya.

Namun dari sekitar 3.400 perguruan tinggi, hanya ada 19 perguruan tinggi yang terakreditasi A, terdiri dari lima PTS dan 14 perguruan tinggi negeri.

Sementara yang terakreditasi B ada sekitar 67 perguruan tinggi. Itupun hampir semua berada di Pulau Jawa. "Hanya ada empat yang berlokasi di luar Jawa. Jadi, ada kesenjangan antara PT di Jawa dan di luar Jawa," katanya. (sur/sur)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER