Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay mengecam keras tindakan intimidasi terhadap media jelang diselenggarakannya kongres PAN. Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan secara sengaja untuk memecah belah PAN jelang kongres. Dia menegaskan pengirim peti mati tersebut bukanlah kader PAN.
"Kelihatannya, tindakan itu tidak dilakukan oleh kader PAN. Cara seperti itu tidak terhormat. Hal itu mungkin dilakukan oleh mereka yang mau ambil kesempatan dalam kesempitan," kata Saleh saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (22/1).
Lebih lanjut lagi, dia menegaskan hubungan antara dua calon Ketua Umum, yakni Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan yang harmonis lebih dari saudara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, komunikasi di antara keduanya tetap terjalin baik dan harmonis meskipun sedang berada di tengah persaingan menjadi orang nomor satu di partai berlambang matahari terbit ini.
Saleh yakin rivalitas dalam kongres tidak mungkin bisa merusak hubungan keduanya.
"Di PAN semua orang tahu kalau bang Hatta dan bang Zul itu sangat dekat. Oleh karena itu, rasanya tak masuk akal jika ada orang yang berani buat seperti itu," ujar Ketua Komisi VIII ini.
Oleh sebab itu, ia pun menyarankan agar seluruh keluarga besar PAN tidak terpancing dengan tindakan-tindakan seperti itu.
Saat ditanyai mengenai peristiwa tersebut, Ketua Majelis Musyawarah Barisan Muda PAN Hanafi Rais hanya menyarankan agar semua kader PAN melakukan dukungan dan kampanye secara elegan.
"Kalau kampanye enggak perlu nuduh-nuduh begitu, apalagi fitnah. Satu telunjuk menuduh orang lain, tiga jari mengarah pada diri sendiri. Jadi sebaiknya kita berkampanye elegan saja," tuturnya saat dihubungi CNN Indonesia.
Pagi tadi, redaksi detikcom mendapat kiriman paket berupa kotak berbentuk peti mati. Peti tersebut berisi delapan ekor tikus putih kecil, kembang warna merah, uang rupiah imitasi pecahan 100 ribu, 50 ribu, 20 ribu, 2 ribu, dan seribu.
Pada penutup peti berwarna merah marun itu ditempeli poster Ketua MPR Zulkifli Hasan dengan tulisan "Selamat Jalan Bapak Hutan di Indonesia. Semoga tenang di dalam penjara KPK".
(utd/obs)