Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Jawa Barat mengerahkan kekuatan penuh untuk mengamankan kampung Majelis Az-Zikra di Sentul, Bogor, pasca kejadian penyerangan, Rabu malam (11/2). Penyerangan dilakuan oleh kelompok tak dikenal.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Sulistyo Pujo, Kamis (12/2), selain dari Polres Bogor, pengamanan juga dibantu oleh satu kompi Brimob Polda Jabar.
"Polres Bogor ada sekitar 2.000 personel, ditambah 1 kompi Brimob," kata Pujo kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyerangan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Penyerangan menurut Pujo dilakukan oleh kelompok tak dikenal yang mengatasnamakan kelompok tertentu.
Pengamanan dilakukan secara maksimal karena khawatir insiden ini meluas atau bahkan berpengaruh ke daerah lain. Oleh karena itu Pujo mengimbau agar masyarakat menyerahkan kejadian ini kepada kepolisian karena sudah nyata ada pelanggaran hukum yang terjadi.
Mejelis Az-Zikra adalah mejelis asuhan Arifin Ilham. Arifin sendiri melalui akun Facebook resminya menginformasikan tentang penyerangan itu.
"
Allahu Akbar, malam Kamis ini sekitar jam 11.00 kampung Majelis Az-Zikra yang berada di sekitar Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, diserbu segerombolan preman yang mengaku dari paham Syiah, yang dipimpin oleh seorang yang mengaku Habib Ibrahim,” kata Arifin Ilham dalam akun jejaring sosialnya.
Arifin menyebut penyerang berjumlah sekitar 30 orang itu. Mereka, menurut Arifin, marah karena majelis Az Zikra selama ini menolak paham Syiah, dan minta spanduk penolakan atas paham sesat Syiah diturunkan. "Paham Syiah adalah ajaran yang difatwakan Majelis Ulama Indonesia sesat,” kata Arifin.
Oleh karena itu ia meminta aparat bertindak tegas untuk menahan kelompok itu. Arifin berharap saat ini semua pihak untuk bersatu dan berhati-hati.
(sur/agk)