RS Siloam Akui Dua Pasien Meninggal Diduga Salah Injeksi Obat

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Selasa, 17 Feb 2015 14:24 WIB
RS Siloam Karawaci mengakui dua pasien yang sempat dirawat meninggal setelah disuntik obat anestesi Buvanest Spinal yang diduga berisi Asam Tranexamat Generik.
Ilustrasi obat suntik. (urfinguss)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Sakit (RS) Siloam Karawaci, Tangerang, Banten mengakui ada dua pasien meninggal lantaran menggunakan obat yang diduga tertukar kemasannya. Obat tersebut yaitu obat anestesi Buvanest Spinal dan produk injeksi Asam Tranexamat Generik.

Kepala Hubungan Masyarakat RS Siloam Karawaci Heppi Nurfianto mengatakan, pasien meninggal setelah dilakukan tindakan oleh dokter. "Setelah dilakukan tindakan, pasien mengalami kejang dan gatal-gatal, lalu masuk ICU, dan setelah berapa lama kemudian meninggal," kata Heppi ketika dihubungi CNN Indonesia, Selasa (17/2).

Menurut Heppi, pasien tersebut meninggal pada 12 Februari 2015. Setelah kejadian itu, Siloam mendapat informasi bahwa PT Kalbe Farma menarik peredaran kedua obat tersebut dari seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya masih menunggu informasi detil soal ini. Nanti setelah menerima informasi lengkap akan kami sampaikan," ujar Heppi.

RS Siloam Karawaci belum mengungkap identitas kedua pasien yang telah meninggal tersebut.

Gatal dan kejang-kejang terhadap pasien diketahui terjadi setelah disuntikan Bunavest Spinal 0,5 persen heavy. Obat Bunavest tersebut diduga berisi obat lain yaitu Asam Tranexamat.

Kasus ini telah dilaporkan kepada Kalbe Farma yang merupakan produsen obat Buvanest. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah terlibat untuk melakukan investigasi atas kedua obat tersebut.

Hari itu juga, 12 Februari 2015, Kalbe menarik kedua produk yaitu seluruh batch Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml dan Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml dengan nomor batch 629668 dan 630025. Penarikan hingga kini masih dilakukan. (rdk/sip)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER