Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa 7,1 SR yang terjadi di Flores Timur pada Jumat (27/2) malam tidak berpotensi untuk tsunami. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami M Riyadi Kasgeof ke CNN Indonesia, Sabtu (28/2).
"Tidak ada peringatan tsunami karena terlalu dalam yakni pada kedalaman 572 km," kata Riyadi.
Berdasarkan data yang diterima dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, gempa terjadi pada pukul 20.45 WIB dengan pusat gempa di laut dengan kedalaman 572 km berada di 104 km barat laut Flores Timur atau 129 km Timur Laut Sikka, Nusa Tenggara Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan gempa tersebut merupakan gempa berintensitas cukup besar. Namun, karena pusat gempa terlalu dalam maka diperkirakan tidak akan memberikan dampak kerusakan berarti.
Lokasi gempa sendiri, menurutnya, terletak di zona sesar aktif yang berada di sebelah utara Pulau Flores. Sesar tersebut mengalami perpanjangan hingga di sebelah timur laut Bali, yang dikenal denganFlores back arch thrust (sesar naik belakang busur kepulauan Flores).
"Aktivitas dari sesar naik belakang busur kepulauan inilah yang menyebabkan gempa bumi banyak terjadi di utara kepulauan Sumbawa hingga Flores," Ujar Sutopo.
(utd)