Jakarta, CNN Indonesia -- Malam ini Partai Golongan Karya kubu Aburizal Bakrie melakukan konsolidasi dengan 486 ketua dan sekretaris DPD I dan II di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Pertemuan ini ternyata berlangsung ricuh.
Acara ini dimulai pada pukul 20.10 WIB. Pada sekitar pukul 20.40 WIB, tiba-tiba ada seorang pria berkaus gelap masuk ke dalam ruangan melalui pintu samping. Menurut beberapa saksi mata, pria tersebut membawa tongkat besi yang bisa dipanjangkan.
Pria itu kemudian mengarahkan tongkat itu ke politikus Golkar Ali Mochtar Ngabalin yang sedang berdiri di belakang. Sontak, para kader Golkar kemudian mengejar pria itu dan beberapa orang mencoba memukulinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berapa lama, pria itu kemudian diamankan oleh petugas keamanan. "Itu anak buah Yorrys!" ujar para politikus Golkar menuding. Karena peristiwa itu, pidato Ical pun terpotong beberapa saat. Beberapa orang meneriakkan orang itu sebagai penyusup.
Ngabalin mengatakan pria tersebut hampir memukul kepalanya. "Sempat terkena ujung tongkatnya sedikit. Untung saya pakai sorban," katanya.
Ngabalin mengklaim pria tersebut merupakan anak buah Yorrys Raweyai meski mengaku belum pernah melihat pria itu sebelumnya.
"Sebelumnya saya melakukan dialog di salah satu stasiun televisi. Mungkin karena ucapan saya terlalu 'keras' saat dialog tentang putusan Menkumham, sehingga dia mengirimkan anak buahnya," katanya.
Ngabalin mengatakan akan mempertimbangkan melapor ke kepolisian. "Kalau perlu nanti saya lakukan visum. Namun sebagai kader Golkar, saya akan maafkan (Yorrys)," katanya.
Saat ini, konsolidasi berlanjut. Namun, pertemuan yang semula berjalan terbuka diubah menjadi tertutup. Sekitar belasan polisi berjaga di depan ruangan konsolidasi.
(obs)