Merkuri Ilegal Meningkat Ribuan Ton, Diduga Libatkan Mafia

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2015 17:06 WIB
Merkuri ilegal umumnya untuk penambangan emas lokal. Peredarannya diduga melibatkan mafia pertambangan internasional
Seorang nelayan melintasi tumpukan sampah yang terdapat di Teluk Jakarta, Selasa (25/11).(ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengunaan Merkuri ilegal di Indonesia meningkat tiap tahunnya. Merkuri ilegal tersebut umumnya digunakan untuk keperluan penambangan emas lokal.

Ketua Institut Hijau Indonesia Chalid Muhammad mengatakan jumlah penggunaan merkuri ilegal di Indonesia sudah masuk kategori sangat mengerikan.

"Kalau batas maksimal yang diberikan pemerintah untuk impor adalah 600 kilogram tapi penggunaan di lapangan sudah capai puluhan ribu ton," kata Chalid kepada CNN Indonesia ditemui usai acara peluncuran pelayanan pengaduan kasus kehutanan dan lingkungan hidup di Jakarta, Kamis (11/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peredaran tersebut, katanya, tidak bisa dilepaskan dari bantuan sindikat mafia pertambangan internasional.

Merkuri kemudian masuk melalui jalur-jalur ilegal di beberapa tempat di Indonesia untuk kemudian dijual kepada industri penambangan emas.

Kejadian terkenal atas efek merkuri yang melebihi batas adalah tragedi Minamata Jepang, 1958. Banyak penduduk di sana waktu itu yang mengalami gejala-gejala kesemutan pada kaki dan tangan, lemas-lemas, penyempitan sudut pandang dan degradasi kemampuan berbicara dan pendengaran. Kemudian memburuk menjadi kelumpuhan, kegilaan, jatuh koma dan akhirnya mati.

Setelah dilakukan penelitian ternyata ikan-ikan di Teluk Minamata yang umumnya dikonsumsi penduduk banyak mengandung logam berat (merkuri) akibat pencemaran dari pabrik batu baterai Chisso. (hel)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER