Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak tujuh orang personel Polri dikirim ke Yaman untuk mempercepat proses evakuasi warga Indonesia yang terjebak situasi konflik. "Terkait dengan situasi negara tersebut yang masih bergejolak, Wakapolri mempersiapkan tim untuk membantu percepatan pemulangan WNI yang masih banyak di sana," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/3).
Tim yang dipimpin Komisaris Besar Krishna Murti itu merupakan gabungan dari berbagai fungsi Polri seperti ahli forensik, tim intelijen, dokter kepolisian, dan tim khusus perlindungan perempuan dan anak. Mereka berasal dari Divisi Hubungan Internasional, Badan Pemelihara Keamanan, Badan Intelijen dan Keamanan, Lembaga Pendidikan, dan Kedokteran Kepolisian.
"Kalau tidak ada halangan, setelah koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, besok berangkat," ujar Agus.
Tim tersebut direncanakan untuk berada di Yaman sekitar dua pekan. Namun, pelaksanaannya dapat menyesuaikan tergantung kondisi di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, mengenai transportasi para WNI dari Yaman, Polri menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. "Yang penting evakuasi dulu, pergeseran nanti. Mungkin nanti akan dibawa ke daerah-daerah sekitar Yaman," ujarnya.
Merujuk pada data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, sekarang sebanyak 4.159 WNI masih menetap di berbagai kawasan di Yaman.
Jumlah tersebut terbagi menjadi 2.686 mahasiswa, 1.488 pekerja, dan 45 staf KBRI. Sejak pemerintah mengumumkan rencana evakuasi pada Februari lalu, 175 orang mendaftar dan 148 di antaranya sudah tiba di Tanah Air.
Evakuasi lokal terakhir kali dilakukan kemarin. Sebanyak 90 orang dilarikan dari KBRI Sanaa ke Al Hudaydah.
Yaman semakin berkobar saat koalisi serangan udara di bawah komando Arab Saudi melancarkan serangan guna memukul mundur pemberontak Syiah Houthi yang mengincar Aden, benteng terakhir pemerintahan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Saudi memulai serangan para Rabu malam lalu dan Hadi telah angkat kaki dari negaranya pada Kamis. Ia kini berada di Riyadh.
(sip)