Indonesia & Norwegia Siap Bersekutu Berantas Illegal Fishing

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2015 04:00 WIB
Indonesia dan Norwegia sepakat untuk melanjutkan kerja sama pengurangan emisi karbon di bawah kerangka REDD+.
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg mengajak Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri ESDM Sudirman Said menikmati hidangan salmon khas Norwegia di Hotel Shangri La , Jakarta, Selasa (14/4). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia dan Norwegia sepakat untuk memperkuat kerjasama bilateral di segala bidang. Isu pelestarian lingkungan dan pemberantasan illegal fishing menjadi salah satu topik bahasan dalam pertemuan kedua pimpinan kedua negara.

"Buat Indonesia, Norwegia adalah mitra penting di bidang lingkungan hidup, kerja sama hak asasi manusia, energi, perikanan, dan maritim. Oleh karena itu dalam pertemuan bilateral tadi, bersama dengan Perdana Menteri Solberg, kami telah membahas upaya penguatan kerja sama bilateral," ujar Presiden Joko Widodo usai menerima Perdana Menteri (PM) Kerajaan Norwegia, Erna Solberg, di Istana Merdeka, Selasa (14/4).

Di bidang pelestarian lingkungan, jelas Jokowi, Indonesia dan Norwegia sepakat untuk melanjutkan kerja sama pengurangan emisi karbon di bawah kerangka Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) yang sudah berlangsung sejak 2010. Di bawah perjanjian REDD+, Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 41 persen pada 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di bidang perikanan, lanjut Jokowi, Norwegia dapat menjadi mitra penting dalam memberantas penangkapan ikan secara ilegal (IUU Fishing) dan budi daya ikan laut. "Di bidang energi terbarukan, kerja sama dilakukan antara lain di bidang hydropower dan domestic biogas. Kerja sama ini telah dilakukan sejak tahun 1995 dan akan terus dilanjutkan oleh kedua negara," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, disinggung pula kelanjutan kerjasama di bidang keamanan, pendidikan, serta hak asasi manusia (HAM).

"Kedua negara juga telah sepakat untuk melakukan saling dukung bagi pencalonan sebagai Anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, untuk Indonesia tahun 2019-2020 dan untuk

Perdana Menteri Erna Solberg berpandangan, sesama negara maritim, Norwegia dan Indonesia memiliki potensi besar untuk bekerjasama dan memenuhi ambisi Indonesia dalam membangun infrastruktur negara, sektor energi, dan revitalisasi potensi maritim Indonesia.

"Kami memutuskan untuk memperluas kerjasama yang sudah ada di bidang perikanan serta berkooperasi dalam memerangi illegal fishing," ujar Erna.

Selain itu, Erna mengatakan kedua negara menjajaki peningkatan hubungan dagang dengan memanfaatkan Perjanjian Perdagangan Bebas Asean (AFTA) secepat mungkin. "Kami percaya kesepakatan ini akan menambah perdagangan bilateral dan mendorong lebih banyak investasi dari Norwegia ke Indonesia," kata dia. (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER