Kotawaringin Barat, CNN Indonesia -- Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Soelistyo mengangkat tiga nelayan yang pertama kali menemukan bangkai pesawat AirAsia QZ8501 menjadi anggota kehormatan lembaganya, Rabu (14/4). Bertempat di Kantor Bupati Kotawarigin Barat, pengangkatan mereka ditandai penyerahan rompi oranye dan sertifikat.
Tiga nelayan tersebut merupakan pencari ikan tradisional yang biasa melaut di sekitar Perairan Kumai. Mereka adalah Rahmat dan Ongah, warga desa Kubu serta Sampurna, warga desa Rembang.
Maret lalu, ketiganya juga telah mendapatkan penghargaan dari Basarnas dan AirAsia Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mereka, Basarnas juga mengangkat Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Ahmad Diran, Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar, dan Kapolda Kalimantan Tengah Brigadir Jenderal Bambang Hermanu. Soelistyo menganggap ketiganya berkontribusi besar pada operasi pencarian pesawat yang dikomandoi Basarnas.
Ditemui di tempat yang sama, Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan, perusahaannya sangat terbantu dengan partisipasi komunitas masyarakat Kotawaringin Barat. Ia tidak menyangka akan mendapatkan dukungan besar atas musibah yang dialami perusahaan dan para penumpangnya.
"Walaupun tidak pernah mengenal penerbangan Air Asia, kami menyaksikan betapa masyarakat Kotawaringin Barat sangat mendukung operasi ini," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, pesawat AirAsia QZ 8501 hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Singapura, Ahad pagi, 28 Desember 2014. Sejumlah jenazah dan serpihan pesawat ditemukan dua hari kemudian, 30 Desember 2014.
(rdk)