PMI Kirim Dua Ahli Ikuti Tim Gabungan Delapan Negara ke Nepal

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2015 17:24 WIB
Dua orang tersebut direncanakan berkoordinasi dengan palang merah dunia untuk kemudian turut serta menurunkan bantuan kepada warga Nepal.
Palang Merah Indonesia menggelar konferensi pers terkait pengiriman dua orang ahli yang akan turun langsung melihat dampak bencana gempa di Nepal, Senin (27/4). (CNNIndonesia/Ranny Virginia Utami)
Jakarta, CNN Indonesia -- Palang Merah Indonesia mengklaim telah mempersiapkan dua orang ahli yang akan berangkat ke Nepal bersama dengan tim International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) untuk membantu negara yang baru saja diguncang gempa berkekuatan 7,9 skala Richter pada Sabtu (25/4) lalu itu.

"Kami akan melakukan assesment (penilaian) di Nepal. Dari federasi ada 16 ahli, termasuk ahli dari Indonesia sebanyak dua orang," ujar Ketua Bidang Penanganan Bencana, Letjen TNI (Purn) Sumarsono saat konferensi pers di Markas Pusat PMI Jakarta, Senin (27/4).

Keenam belas orang tersebut, menurut Sumarsono, merupakan gabungan dari delapan negara anggota IFRC kawasan Asia Pasifik yang bermarkas di Kuala Lumpur. Masing-masing negara mengirimkan dua orang ahli sebagai perwakilan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti IFRC ini yang akan mengkoordinasi pengiriman tim gabungan tersebut," ujar Sumarsono.

Menurut Sumarsono, dua ahli ini kemungkinan akan diberangkatkan besok, Selasa (28/4), atau Rabu (29/4), menunggu hasil komunikasi dari pihak federasi dengan palang merah di Nepal terkait situasi dan kondisi bandara setempat.

Setelah tim berhasil diberangkatkan, tim kemudian melaporkan hasil assesment kepada federasi. Kemudian, nantinya federasi yang akan menentukan pembagian pengiriman bantuan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pemerintah Nepal, serta kemampuan negara pendonor.

"Karena ini bagian dari gerakan internasional, kami akan dibagi juga, Indonesia punya keahlian apa, negara lain ada keahlian apa. Federasi yang tahu keahlian masing-masing negara. Nanti juga akan dibagi lokasinya (untuk membantu)," ujar Ketua Pelaksana Harian PMI, Ginandjar Kartasasmita dalam kesempatan yang sama.

Selain mengirim ahli tadi, PMI mengaku juga turut bergabung bersama pemerintah dalam menanggapi bencana gempa di Nepal. "PMI juga masuk di dalam pemerintah bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan SAR Nasional," ujar Ginandjar.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepolisian Nepal pada Senin (27/4), melaporkan jumlah korban tewas akibat gempa Nepal bertambah menjadi 3.218 dan korban luka mencapai 6.538 orang.

Saat ini, rumah sakit tak mampu lagi menampung para korban dan akan segera kehabisan persediaan darurat. Beberapa petugas kesehatan kini bahkan merawat orang di jalan-jalan raya.

Merujuk pada data Badan Kesehatan Dunia tahun 2011, Nepal hanya memiliki 2,1 pekerja medis dan 50 ranjang rumah sakit bagi setiap 10 ribu orang.

Tim penyelemat dari India, Pakistan, Amerika Serikat, Tiongkok, dan Israel sudah berada di Nepal. Beberapa dari tim penyelamatan juga berfokus untuk menggali reruntuhan mencari dan mengevakuasi korban. (meg)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER