EKSKLUSIF

Mary Jane Tak Dibawa ke Lapangan Tembak Limus Buntu

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2015 00:23 WIB
Dari sembilan orang terpidana mati, satu di antaranya yaitu Mary Jane Veloso tidak dibawa ke tempat eksekusi Lapangan Tembak Limus Buntu dan tetap di LP Besi.
Sejumlah aktifis keagamaan dan jaringan buruh migran melakukan aksi damai dan doa bersama terkait hukuman mati di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 28 April 2015. Mereka mengajak masyarakat menolak keputusan Jokowi mengeksekusi terpidana mati. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso ternyata ditinggalkan di Lembaga Pemasyarakatan Besi, Nusakambangan dan tidak dibawa ke Lapangan Tembak Limus Buntu untuk dieksekusi. Menurut sumber CNN Indonesia di lokasi eksekusi, Mary ditunda dieksekusi karena atasannya ditangkap dan akan ditindaklanjuti sebagai saksi.

"Mary Jane tidak jadi dibawa, karena bosnya ditangkap dan dia dijadikan saksi," kata sumber kepada CNN Indonesia, Rabu (29/4).

Apabila sesuai jadwal, eksekusi akan digelar pada Rabu (29/1) pukul 00.00 WIB. Lokasi eksekusi, menurut sumber CNN Indonesia, nantinya bakal mengambil tempat di area bekas LP Limus Buntu yang telah menjadi lapangan tembak.

Di Limus Buntu,  tiang-tiang sebenarnya telah disiapkan untuk tiap terpidana mati. Limus Buntu adalah sebuah lapangan berbentuk segi empat, dengan dinding bata tua yang tingginya hanya berkisar satu meter. Lapangan tersebut digunakan polisi untuk latihan menembak.

Sebelumnya, para terpidana direncanakan bakal dieksekusi dalam waktu yang bersamaan. Mereka yang dieksekusi yakni empat warga Nigeria, Jamiu Owolabi Abashin yang lebih dikenal sebagai Raheem Agbage Salami, Okwudili Oyatanze, Martin Anderson, dan Silvester Obiekwe Nwolise. Ada pula Rodrigo Gularte dari Brasil, dan Zainal Abidin dari Indonesia. Selanjutnya, duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Sementara itu, berdasarkan kabar terakhir, seorang terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso ditunda eksekusinya malam ini.

Belasan rombongan mobil TNI dan Polri datang beriringan di Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (28/4) sekitar pukul 21.45 WIB. Sedikitnya delapan mobil berwarna hitam antara lain bermerek Mitsubishi Pajero dan Toyota Fortuner memasuki area dermaga.

Kemudian iringan itu disusul oleh mobil Pangdam IV Diponegoro berwarna hijau dengan nomor polisi IV-1703. Ada pula mobil double-cabin berstiker "Sub Div Humas Polda Jateng". (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER