Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah lebih dari 30 hari kabur dari rumah tahanan Badan Narkotika Nasional, akhirnya sembilan dari sepuluh tahanan yang melarikan diri pada akhir Maret lalu dapat ditangkap petugas BNN.
Menurut Deputi Pemberantasan BNN, Deddy Fauzi Elhakim, sepuluh tahanan BNN itu langsung bergerak menuju daerah Cilincing, Tanjung Priuk, Jakarta, selepas melarikan diri dari tahanan. "Dari sana mereka bergerak menyebar ke tempat pelariannya masing-masing," ujar Deddy.
Berikut kronologis penangkapan sembilan tahanan yang sempat kabur dari tahanan BNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tersangka Hasan Basri dan Samsul BahriDua anggota sindikat Aceh dengan kasus 77,3 kg sabu ini bergerak ke arah Jombang setelah memisahkan diri dengan tahanan lainnya di Cilincing. Dijemput oleh seorang rekan bernama Yusuf (53 tahun), Hasan dan Samsul berpindah ke Yogyakarta untuk menyewa mobil dari Taufik (39 tahun). Mereka pindah ke Cilacap, sebelum Tim BNN menangkap mereka ketika terlelap tidur di sebuah rumah, Kamis malam (2/4).
Tersangka Apip ApriansahTahanan kasus sabu seberat 25,22 kg ini memisahkan diri dari rombongan pelarian dengan bergerak ke kawasan Ancol bersama tersangka lainnya bernama Abdullah. Keduanya lantas bergerak ke arah Warakas dan berpisah di sana. Apip memilih melanjutkan pelarian ke arah Depok dan sempat meminta nomor penyidik kepada istrinya. Setelah itu Apip menghubungi penyidik dan menyerahkan diri pada Kamis dini hari (2/4) di Hotel Cempaka D'Acici, Plumpang, Jakarta Utara.
Tersangka HusenTahanan yang terjerat kasus yang sama dengan Apip ini ikut kabur bersama Hasan Basri dan Samsul Bahri. Namun setibanya di Jombang, Husen memilih untuk tidak melanjutkan pelarian. Nahas, setelah Hasan dan Samsul bergerak keluar Jombang, Husen ditangkap Sabtu (4/4) siang.
Tersangka Harry RadiawanTahanan dengan nama alias Pakde ini merupakan tersangka kasus 5,2 kg sabu yang juga turut melarikan diri. Pakde kembali tertangkap ketika sedang berada di sebuah rumah kost Bekasi untuk menunggu rekannya karena ingin meminjam uang. Teman tak kunjung datang, malah petugas yang tiba untuk menjemputnya kembali ke tahanan, Selasa (21/4).
Tersangka Franky dan ErikKeduanya melarikan diri ke daerah Puncak, Bogor, bersama tiga tahanan lainnya, yakni Harry, Hamdani, dan Usman. Selang beberapa hari keduanya bergerak ke daerah Pemalang dan berpisah di sana. Pada 16 April, keduanya berhasil diringkus kembali oleh BNN.
Tersangka Hamdani dan AbdullahDua sindikat Aceh yang terjaring dalam kasus yang sama dengan Hasan dan Samsul ini berhasil ditangkap di Negeri Jiran, Malaysia pada 30 April. Mereka merupakan dua tersangka terakhir yang dijemput kembali ke BNN tadi sore.
Deputi Pemberantasan BNN Deddy Fauzi Elhakim mengatakan penangkapan sembilan dari sepuluh buronan kabur itu terbilang cepat. BNN pun mengklaim penangkapan kembali para tahanan kabur itu lebih cepat dari target mereka yakni dua bulan.
"Dengan demikian berakhir sudah pencarian ini. Meski menyisakan satu tahanan kabur, Raoh, kami menjanjikan bisa membereskannya dalam waktu dekat," ujar Deddy.
(meg)