Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirim utusan untuk mengundang mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum PDIP untuk menghadiri Kongres Partai Demokrat (PD) yang akan dibuka Senin (11/5) di Surabaya.
SBY pun berkicau soal itu di akun Twitter nya @SBYudhoyono. Pengamat politik dari LIPI, Indria Samego menilai itu bagian dari personalitas SBY yang disebutnya sentimentil.
“Sejauh yang saya pahami secara personal, SBY itu sentimentil. Mungkin karena itu juga, dia menyebutkan undangan itu ke Twitter,” kata Indria saat berbincang dengan CNN Indonesia, Minggu (10/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sikap sentimentil itu, lanjut Indria, bisa dilihat dari hal-hal lainnya. Seperti SBY yang kemudian menulis lagu sekaligus menyanyikannya hal-hal yang dia rasakan, atas segala kondisi yang terjadi di bangsa ini.
Mencuitkan undangan ke Mega, papar Indria, juga bentuk lain dari SBY agar tetap berada dalam ingatan publik. Secara sederhana, cuitan ini juga cara SBY agar tetap mendapatkan panggung di politik nasional.
“SBY kan memang menilai teknologi informasi ini hal yang diperlukan saat ini. Apalagi setelah dia tidak lagi menjabat sebagai presiden. Saya kira ini bagia untuk menciptakan panggung buat dirinya,” kata Indria.
Sebelumnya, pada Rabu (6/5) Megawati hadir memenuhi undangan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Mega hadir dalam pelantikan anggota DPP PAN sekaligus pembukaan Rakernas.
Pada Kamis (7/5) kemarin, SBY mengirimkan utusan yang terdiri dari anaknya yang juga Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Harian PD Syarief Hasan dan Wakil Ketua Umum PD Agus Hermanto untuk mendatangi kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar.
Utusan SBY itu secara khusus mengundang Mega untuk hadir di pembukaan Kongres PD sekaligus meminta restu.
Mega menerima utusan tersebut. Mega menerima utusan itu dengan didampingi politisi senior PDIP Pramono Anung dan Ketua DPP PDIP Olly Dondo Kambey.
Meski menerima, Mega belum memberikan jawaban, apakah akan hadir dalam pembukaan Kongres PD. (Baca juga:
Megawati Belum Jawab Undangan Kongres Demokrat)
Usai utusan itu diterima Mega, SBY lalu memposting pertemuan itu di akun Twitter miliknya. Kicauan pertama “Alhamdullilah, di kediaman beliau, Ibu Megawati, berkenan menerima utusan khusus Partai Demokrat dalam suasana yang baik.
Kicauan kedua ,” 3 pimpinan PD (Syarief Hasan, Edhie Bhaskoro & Agus Hermanto) mengundang dan memohon restu beliau sehubungan dengan Kongres PD’. Lalu dilanjutkan dengan, “Semoga ini menjadi awal langkah baik bagi terjalinnya silaturahim yang lebih dekat antara Ibu Megawati & PDIP dengan kami & PD di masa depan.
Dan cuitan terakhir,”Sungguh indah jika konstituen Ibu Megawati & konstituen saya tidak terus “berjarak” & bisa bersatu demi kepentingan bangsa & negara.
Rangkaian cuitan itu pun diakhiri dengan SBY memposting foto utusan khusus itu bersama Megawati dengan para politisi senior PDIP. Dalam foto itu dari kiri terlihat Olly Dondo Kambey, Pramono Anung, Megawati, lalu Edhie Baskoro, Syarief Hasan dan Agus Hermanto. Di atas foto itu dituliskan Utusan khusus PD bersama Ibu Megawati (Ketum PDIP) usai mengundang & silaturahim berkaitan dengan Kongres PD mendatang.
Hubungan antara SBY dan Megawati memang dalam situasi yang tegang. Ketegangan itu bermula sejak SBY mengundurkan diri sebagai Mentamben di era Megawati. Usai mengundurkan diri itu, SBY kemudian maju Pilpres di 2004 bersama Jusuf Kalla yang kemudian mengalahkan Mega yang waktu itu berpasangan dengan Hasyim Muzadi.
Salah satu orang yang terus berusaha untuk “mencairkan” hubungan antara Mega dengan SBY adalah almarhum Taufik Kiemas yang tak lain adalah suami Mega sendiri sekaligus Ketua MPR. Sayang, hingga Taufik wafat, hubungan antara Mega dan SBY tak kunjung mencair juga.
(hel)