Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Armanatha Nasir memastikan bahwa kondisi Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Burhan Muhammad, tidak meninggal dunia, meski kondisi kesehatannya menurun. Hal itu disampaikan terkait dengan berita duka cita yang beberapa menit lalu tersebar di sebagian masyarakat.
"Berita itu tidak benar, tapi memang kondisi beliau menurun," ujar Armanatha saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (18/5).
Dia menambahkan, saat ini, Burhan masih terus mendapatkan perawatan intensif di General Hospital, Singapura. "Di sana masih ada anak-anaknya yang menjaga," kata Natha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat terpisah, Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, juga menyampaikan hal senada.
Dalam keterangannya, dia menegaskan, kondisi Burhan Muhammad belum stabil. "Saya baru cek ke Singapura. Pak Dubes Burhan sampai saat ini masih hidup. Memang sejak saya bawa dari Pakistan, akibat burn (luka bakar) 70, kondisi beliau
up and down," kata Lalu.
Dia menambahkan, pihaknya dan juga tim dokter setempat masih terus berupaya memberikan penanganan terbaik. Lalu menjelaskan, kedua putera Burhan dan adik kandungnya juga terus menjaga.
"Adik beliau Dubes Chilman dan dua putra beliau ada di Singapura untuk tetap memberikan dukungan moril," ujarnya.
Sebelumnya, Burhan dilaporkan mengalami luka bakar di 75 persen bagian tubuhnya akibat kecelakaan helikopter di Pakistan Jumat (8/5) pekan lalu. Insiden saat itu menewaskan istri Burhan, Hery Listyawati.
Kala itu, pihak Kementerian Luar Negeri menjelaskan, Singapura dipilih sebagai tempat perawatan Burhan karena selain lokasinya yang dekat Indonesia, perlengkapan medis di negara itu juga terbilang lengkap dan baik.
Insiden helikopter yang menewaskan tujuh orang itu dipenuhi Dubes Burhan beserta isteri setelah diundang Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam program Visit of Resident Ambassadors/ High Commissioners to Gilgit-Baltistan yang diagendakan berlangsung dari tanggal 8-11 Mei 2015.
Tujuh orang yang tewas dalam insiden tersebut di antaranya adalah dua pilot dan satu kru warga negara Pakistan, Dubes Norwegia untuk Pakistan, Leif Larsen, Dubes Filipina untuk Pakistan, Domingo Lucenario, dan istri dari Dubes Malaysia untuk Pakistan, dan juga Hery Listyawati, istri dari Dubes RI untuk Pakistan, Burhan Muhammad.
(meg)