Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo telah resmi menunjuk Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sutiyoso akan menggantikan tugas yang selama ini diemban Letnan Jenderal (Purn) Marciano Norman sejak 19 Oktober 2011.
Sebelum penunjukan Sutiyoso sebagai Kepala BIN resmi disampaikan hari ini, sejumlah nama simpang siur dikabarkan menjadi pimpinan lembaga intelijen itu. Namun kepastian dia menjabat posisi tersebut dipastikan Jokowi saat memanggil Sutiyoso ke Istana Negara, Senin lalu (8/6), sekitar pukul 14.30.
Apa saja yang disampaikan Jokowi kepada Sutiyoso? Bagaimana Sutiyoso menanggapi penunjukan dirinya sebagai Kepala BIN? Berikut wawancara CNN Indonesia dengan Bang Yos, sapaan akrab pria kelahiran 6 Desember 1944 itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana komunikasi awal dengan Presiden Jokowi sebelum menunjuk Anda sebagai Kepala BIN?Sebenarnya ngobrol sudah lama, pembahasan sudah dilakukan beberapa kali. Tetapi terus simpang siur. Aku kan orangnya diam saja. Saya punya prinsip dasar bahwa saya sudah mengabdi kepada negara ini selama 40 tahun. Kalau masih dipercaya mengemban tugas ya silakan. Kalau tidak juga ya tidak apa-apa.
Kapan Anda mengetahui keputusan Presiden Jokowi yang menunjuk Anda menjabat Kepala BIN?Kemarin saya ditelepon sama Ajudan Pak Presiden. Saya diminta datang ke Istana jam 14.30 WIB. Saya datang. Saya berdua dengan Bapak Presiden bicara yang pada intinya menyampaikan bahwa saya ditugaskan menjadi Kepala BIN. Kaget saya. Tapi saya siap mengemban tugas itu.
Bagaimana Anda akan menjalani tugas baru sebagai Kepala BIN?Beliau tahu latar belakang saya. Saya intel di Koppasus. Jadi di Koppasus ada Sandhi Yudha, saya lama di situ. Beliau pasti baca CV (
curriculum vitae) saya. Tapi tentu saya perlu melihat kembali kondisi di dalam.
(Baca:
Bang Yos: Penunjukan Kepala BIN Terhambat DPR)
Adakah permintaan dan tugas khusus dari Presiden kepada Anda setelah nanti resmi dilantik?Bapak Presiden mempersilakan saya melakukan perombakan struktur jika memang dibutuhkan, disesuaikan dengan perkembangan zaman, perkembangan situasi yang terkait dengan intelijen. Tapi berbeda dengan Kapolri dan Panglima TNI yang merupakan prajurit aktif di lembaganya masing-masing, mereka tahu situasi, mereka tahu apa yang terjadi dan hal apa yang harus dibenahi ketika mereka menjabat. Kepala BIN ini berbeda karena saya bukan lagi prajurit aktif. Saya perlu melihat situasi, melihat kondisi, baik di internal maupun perkembangan eksternal.
Apa prioritas dan kebijakan awal Anda setelah dilantik?Saya akan lihat dulu ke dalam, saya perlu waktu.
(Baca:
Seleksi Kepala Telik Sandi)
Bagaimana Anda nanti membangun komunikasi dengan lembaga penegak hukum maupun lembaga negara lainnya?Saya pasti akan lebih terbuka. Saya akan meningkatkan intensitas komunikasi dengan seluruh pihak.
(rdk)