Keluarga Bekas Kepala BP Migas Tolak Penggeledahan Polisi

Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Sub Direktorat Pencucian Uang Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Polri melakukan penggeledahan terhadap rumah bekas Kepala Badan Pelaksana Minyak dan Gas (BP Migas), Raden Priyono. Raden diketahui telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi kondensat bagian negara.

Salah satu penyidik yang ikut dalam penggeledahan, Ajun Komisaris Besar Polisi Asri, menyebut penggeledahan kali ini dilakukan untuk mencari barang bukti lain dugaan adanya korupsi.

Pilihan Redaksi Pengamat Energi Sayangkan Penghentian Pengembangan Saksi TPPI Kerugian Korupsi Kondensat Bisa Capai US$ 2 Miliar Diperiksa Bareskrim, Tersangka Kondensat Janji Buka-bukaan Polisi Geledah Rumah Tersangka Kasus Kondensat dan TPPI

"Pemeriksaan ini terkait pembuktian ya," ujarnya di Kalibata Utara II No. 34, Jakarta, Kamis (18/6).

Penyidik mengatakan, lokasi penggeledahan kali ini merupakan salah satu tempat dari tiga lokasi yang rencananya digeledah oleh penyidik Bareskrim hari ini.

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, penyidik datang sekitar pukul 15.15 WIB dengan menggunakan mobil Inova plat hitam bersama pengawalan kurang lebih tiga personel Gegana bersenjata lengkap.

Penyidik sempat mengalami kesulitan selama kurang lebih 20 menit sebelum memulai penggeledahan, karena orang yang berada di dalam rumah RP menolak membukakan pintu kepada petugas.

Sebelumnya, penyidik Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) kembali melakukan penggeledahan terkait kasus dugaan korupsi kondensat bagian negara. Kali ini, yang digeledah adalah kediaman kedua tersangka dan kantor PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) sebagai mitra penjualan BP Migas.

Selain itu, hari ini, kedua tersangka pun sedang menjalani pemeriksaan di Bareskrim. Mereka sudah hadir memenuhi panggilan penyidik sejak 9.00 WIB tadi. Menurut Victor, keduanya bersikap sangat kooperatif. (meg)