Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam akan memecat para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang lamban dalam memakai anggaran APBD 2015 DKI Jakarta. Ancaman tersebut disampaikan setelah ia mendengar kritik dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo atas rendahnya serapan APBD 2015 DKI Jakarta sampai Juni.
Ahok mengatakan bahwa pemakaian anggaran seharusnya dapat dilakukan secara maksimal karena fokus Pemprov DKI Jakarta tahun ini adalah membeli lahan sebanyak-banyaknya di Jakarta.
"Padahal pembelian tanah itu tidak ada masalah. Kalau ada masalah, tinggal panggil asisten pembangunan. Makanya, nanti kami banyak staf-kan pegawai yang tidak beres," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/6) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahok, saat ini pembelian barang dan jasa melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lebih cepat berjalan dibandingkan pembelian melalui SKPD. Oleh karena itu, ia berjanji akan mengejar target menaikkan anggaran untuk Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dalam APBD Perubahan 2015 DKI Jakarta nanti.
"Mendagri mengerti dilemanya di mana. Harus menitipkan pembelian barang dan jasa ke BUMD semuanya. Seperti beli bus itu, lebih cepat ke BUMD, atau berikan ke swasta. SKPD banyak mau diapakan? Itu dilematisnya," kata Ahok.
Sebelumnya, Tjahjo telah mengungkapkan rendahnya serapan APBD 2015 DKI Jakarta saat dirinya menghadiri Rapat Paripurna Istimewa peringatan hari ulang tahun ke-488 Kota Jakarta. Tjahjo mengatakan bahwa serapan APBD 2015 DKI Jakarta masih berkisar di angka 10 persen sampai Juni ini.
"Memang, permasalahan di Jakarta sangat kompleks. Tenaga di bawah lebih suka misalnya menyewa truk sampah yang seharga Rp400 miliar daripada membeli. Antara merenovasi dengan membangun SD, lebih mahal renovasinya. Itulah yang saya pikir membuat Gubernur hati-hati dalam membelanjakan anggaran," ujar Tjahjo di Gedung DPRD DKI Jakarta.
(utd)