Open House Khofifah: Haru di Balik Sukacita Lebaran
Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2015 23:18 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Suasana ramai tampak di kediaman dinas Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Jumat siang (17/7). Khofifah dengan ramah menerima banyak tamu sekedar bersilaturahmi kepada mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan era Presiden KH. Abdurrahman Wahid ini dalam rangka Lebaran.
Para wartawan yang hadir pun tidak luput dari keramahannya. Khofifah dengan senyum menyalami wartawan satu per satu dan mempersilahkan untuk menikmati hidangan yang disediakan.
Setelah menikmati hidangan dan menyambut para tamu, Khofifah menyempatkan waktunya untuk berbincang-bincang kepada wartawan yang telah menunggunya sedari tadi.
Khofifah mengisahkan kesan pertamanya saat menjalani hari kemenangan sebagai pejabat negara yang membidangi urusan sosial.
"Sebelum kita open house jam 13.00 WIB, jadi memang sejak jam 10.00 WIB sudah banyak yang menunggu. Saya silaturahim ke Wakil Presiden dan Ibu Megawati, sudah banyak masyarakat sekitar Jakarta yang sudah menunggu di depan," kata Khofifah bersemangat.
Raut kebahagiaan tampak dari wajahnya saat menceritakan hal tersebut. Ia membandingkan acara di rumah dinasnya dengan pejabat negara yang lain.
"Saya bahagia, itu bedanya di Kementerian Sosial dibandingkan pejabat yang lain. Saya justru menerima (tamu) dari mereka daerah rural yang seringkali kurang tersapa," ujarnya.
Namun, ekspresi kebahagiaannya mulai memudar ketika ia mulai bercerita mengenai perbedaan lebaran pada hari ini dengan setahun yang lalu. Kali ini, ia menghembuskan nafas panjang untuk mulai bercerita.
"Saat salat Ied tadi, saya tidak bisa menahan air mata, karena ada yang hilang dari keluarga kami. Suami saya tidak lagi bersama di Lebaran kali ini, beliau sudah dipanggil," tuturnya berusaha tegar.
Keharuan sudah mulai menghiasi wajahnya yang sedari tadi dihiasi dengan senyum. Sesekali ia berusaha menutupi ekspresi kesedihannya yang tak mampu lagi ia bendung.
"Itu (kematian suaminya) mengurangi bahagia kami sekeluarga. Allah memberikan hikmah disisi yang lain. Allah mengambil orang-orang yang dicintai-Nya. Itulah yang berkurang dari Idul Fitri kali ini," jelas Khofifah.
Demi menghindari kesedihan di tengah momen kebahagiaan pada hari ini, ia bercerita kembali mengenai tradisi open house, makanan favorit dan juga mudik yang sudah ia rencanakan.
"Saya mudik nanti malam, mengambil jadwal penerbangan terakhir " kata Khofifah.
Selanjutnya, ia menjelaskan kebiasaannya setiap tahun di saat lebaran yang menyekenggarakan open house di rumahnya, di Surabaya.
"Tiap tahun di rumah saya, open house 24 jam. Tidak ada limitasi waktu karena komunitas dari luar kota yang ingin silaturahim cukup banyak," terangnya.
Khofifah memang dikenal sebagai salah seorang Menteri yang ramah kepada semua kalangan, termasuk wartawan. Maka, ia hanya tertawa ketika ditanyakan mengenai makanan favoritnya di saat lebaran.
"Mungkin sama dengan yang lain, opor ayam kali ya," jawabnya sambil tertawa.
Keempat anaknya, turut dibawa serta pada lebaran kali ini di kediamannya. Mereka membuat kue dan cokelat sebagai kudapan penghias suasana lebaran.
Memang, lebaran kali ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari tahun sebelumnya untuk seorang Khofifah. Selain suasana baru, kehilangan seseorang yang ia cintai juga menjadi pengalaman berat yang harus ia lalui bersama anak-anaknya.
Di penghujung cerita, ia menekankan pentingnya momen open house lebaran ini sebagai medium silaturahim sesama manusia, karena sebelumnya selama bulan puasa telah menjalin hubungan dengan Tuhan sebagai wujud habluminallah. (ard/ard)
Para wartawan yang hadir pun tidak luput dari keramahannya. Khofifah dengan senyum menyalami wartawan satu per satu dan mempersilahkan untuk menikmati hidangan yang disediakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum kita open house jam 13.00 WIB, jadi memang sejak jam 10.00 WIB sudah banyak yang menunggu. Saya silaturahim ke Wakil Presiden dan Ibu Megawati, sudah banyak masyarakat sekitar Jakarta yang sudah menunggu di depan," kata Khofifah bersemangat.
"Saya bahagia, itu bedanya di Kementerian Sosial dibandingkan pejabat yang lain. Saya justru menerima (tamu) dari mereka daerah rural yang seringkali kurang tersapa," ujarnya.
Namun, ekspresi kebahagiaannya mulai memudar ketika ia mulai bercerita mengenai perbedaan lebaran pada hari ini dengan setahun yang lalu. Kali ini, ia menghembuskan nafas panjang untuk mulai bercerita.
"Saat salat Ied tadi, saya tidak bisa menahan air mata, karena ada yang hilang dari keluarga kami. Suami saya tidak lagi bersama di Lebaran kali ini, beliau sudah dipanggil," tuturnya berusaha tegar.
Keharuan sudah mulai menghiasi wajahnya yang sedari tadi dihiasi dengan senyum. Sesekali ia berusaha menutupi ekspresi kesedihannya yang tak mampu lagi ia bendung.
"Itu (kematian suaminya) mengurangi bahagia kami sekeluarga. Allah memberikan hikmah disisi yang lain. Allah mengambil orang-orang yang dicintai-Nya. Itulah yang berkurang dari Idul Fitri kali ini," jelas Khofifah.
Demi menghindari kesedihan di tengah momen kebahagiaan pada hari ini, ia bercerita kembali mengenai tradisi open house, makanan favorit dan juga mudik yang sudah ia rencanakan.
"Saya mudik nanti malam, mengambil jadwal penerbangan terakhir " kata Khofifah.
Selanjutnya, ia menjelaskan kebiasaannya setiap tahun di saat lebaran yang menyekenggarakan open house di rumahnya, di Surabaya.
"Tiap tahun di rumah saya, open house 24 jam. Tidak ada limitasi waktu karena komunitas dari luar kota yang ingin silaturahim cukup banyak," terangnya.
Khofifah memang dikenal sebagai salah seorang Menteri yang ramah kepada semua kalangan, termasuk wartawan. Maka, ia hanya tertawa ketika ditanyakan mengenai makanan favoritnya di saat lebaran.
"Mungkin sama dengan yang lain, opor ayam kali ya," jawabnya sambil tertawa.
Keempat anaknya, turut dibawa serta pada lebaran kali ini di kediamannya. Mereka membuat kue dan cokelat sebagai kudapan penghias suasana lebaran.
Memang, lebaran kali ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari tahun sebelumnya untuk seorang Khofifah. Selain suasana baru, kehilangan seseorang yang ia cintai juga menjadi pengalaman berat yang harus ia lalui bersama anak-anaknya.
Di penghujung cerita, ia menekankan pentingnya momen open house lebaran ini sebagai medium silaturahim sesama manusia, karena sebelumnya selama bulan puasa telah menjalin hubungan dengan Tuhan sebagai wujud habluminallah. (ard/ard)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK