Jakarta, CNN Indonesia -- Petugas dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau mengaku kesulitan untuk mengevakuasi gajah liar yang menyasar masuk ke wilayah pemukiman warga di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau. Akibat meronta-ronta, petugas terpaksa menembak bius gajah tersebut untuk memudahkan proses evakuasi.
Sebagaimana dikutip dari Detikcom, hingga Jumat (24/7) tengah malam, gajah tersebut masih berada di kawasan semak belukar di Tenayan Raya.
"Gajah tersebut sudah ditembak bius sore tadi. Namun hingga malam ini, gajah tersebut belum bisa dievakuasi," kata Suparno, Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Riau di lokasi kepada wartawan.
(Lihat Juga: Perketat Perlindungan Satwa, Menteri Siti Temui Komisi IV DPR)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suparno mengatakan gajah yang masuk ke pemukiman warga sejak Jumat dini hari tersebut sudah berhasil diikat kakinya dengan rantai. Namun, saat digiring oleh dua gajah jinak yang dibawa BKSDA Riau, gajah liar tersebut masih melakukan perlawanan.
"Setiap akan ditarik dan dipaksa dorong, gajahnya tidak mau. Dia berusaha menahan tarikan dan dorongan sehingga susah dievakuasi keluar dari kawasan semak belukar," kata Suparno.
Pihak BKSDA Riau belum bisa memastikan kapan pastinya gajah liar tersebut dievakuasi keluar dari Tenayan Raya. Namun, mereka memastikan akan secepatnya mengevakuasi sebelum semakin banyak warga yang menonton proses evakuasi.
Sementara itu, warga di Kecamatan Tenayan Raya, sebelumnya sudah berusaha untuk ikut mengusir satwa liar tersebut. Namun, gajah tersebut justru balik mengejar.
"Gajahnya melawan. Tadi kami berusaha mengusirnya, namun kita yang dikejarnya," kata Rianto (35) warga sekitar kepada Detikcom, Jumat.
(utd)