Jakarta, CNN Indonesia -- Hari Senin (27/1) ini menjadi hari pertama anak-anak masuk sekolah setelah libur panjang. Demikian juga buat para pekerja yang langsung mengambil cuti begitu cuti bersama Lebaran usai.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi meminta agar seluruh PNS dan aparatur pemerintah untuk mengantarkan anak-anak mereka yang masuk di hari pertama sekolah. “Antarlah anak-anak kita ke sekolah, ini akan menjadi kenangan indah sepanjang masa bagi mereka,” tulis Yuddi dalam keterangan pers yang diterima CNN Indonesia tadi malam.
Anjuran untuk mengantarkan anak-anak di hari pertama sekolah, terutama untuk sekolah dasar dan menengah, disebut Yuddy adalah bagian dari menanamkan nilai-nilai budi pekerti kepada anak-anak dan lingkungan sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentuk pembelajaran budi pekerti adalah dengan memberikan perhatian kepada anak-anak di mana para orang tua bersedia mengantarkan mereka untuk masuk sekolah di hari pertama.
Mengingat jam masuk sekolah dengan jam masuk para PNS dan aparatur pemerintah yang berdekatan, ditambah kemacetan Jakarta yang luar biasa, Yuddy meminta kepada para pejabat pembina kepegawaian untuk memaklumi keterlambatan bagi pegawainya saat masuk kantor di mana mereka harus mengantarkan anak-anaknya masuk sekolah di hari pertama terlebih dahulu.
Untuk itu, Yuddy menambahkan agar keterlambatan masuk kerja bagi PNS dan aparatur pemerintah karena mereka terlebih dahulu mengantarkan anak sekolah tidak dicatat sebagai pelanggaran disiplin jam kerja. “Selamat mengantarkan anak-anak ke sekolah ya,” sebut Yuddy dalam keterangan persnya.
Sebagaimana diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meresmikan program Penumbuhan Budi Pekerti (PBD) di Jakarta, Jumat lalu. Program tersebut merupakan pembiasaan sikap dan perilaku positif yang diterapkan terhadap siswa sekolah sejak masa orientasi peserta didik baru hingga masa kelulusan.
Anies menyatakan tujuan dari implementasi gerakan pertumbuhan budi pekerti adalah menjadikan sekolah sebagai taman untuk menumbuhkan karakter-karakter positif peserta didik di semua tingkatan sekolah, baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK).
Penumbuhan karakter nantinya akan fokus diterapkan melalui jalur nonkurikuler. Jalur ini biasanya kurang mendapat perhatian, padahal punya efek besar dalam kegiatan belajar-mengajar anak kita," ujar Anies di Gedung Kemendikbud, Jakarta.
Anies mengatakan program penumbuhan budi pekerti mulai efektif diterapkan di sekolah-sekolah mulai tahun ajaran sekarang. Metode pelaksanaannya disesuaikan dengan perkembangan usia peserta didik dan cara pelaksanaannya bersifat kontestual atau disesuaikan dengan nilai-nilai muatan lokal daerah.
(hel)