Diamuk Ahok, JakBook Tetap Panas Sesak oleh 1.000 Pengunjung

Safir Makki | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 13:14 WIB
JakBook dipadati warga pemegang Kartu Jakarta Pintar. Mereka tak punya uang tunai untuk membeli perlengkapan sekolah.
Seribu lebih pengunjung berjubel di JakBook 2015, Parkir Timur Senayan, Jakarta, Selasa (28/7). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pameran buku dan perlengkapan sekolah JakBook & Edu Fair 2015 yang digelar di Parkir Timur Senayan, Jakarta, disesaki seribu lebih pengunjung, Selasa (28/7). Pembukaan acara itu Senin kemarin diwarnai oleh amukan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang kesal karena harga alat sekolah yang dijual di sana justru lebih tinggi dari di pasaran. (Baca: Ahok Naik Pitam di JakBook 2015)

Meski demikian, amukan Ahok –sapaan Basuki– itu tak menyurutkan jumlah pengunjung yang datang ke acara tersebut. Mayoritas pengunjung merupakan para orangtua murid pemegang Kartu Jakarta Pintar yang tak memiliki banyak uang tunai untuk membeli perlengkapan sekolah bagi anak-anak mereka.

Abdul Majid misalnya mengantre membeli perlengkapan sekolah untuk anaknya di JakBook sejak pukul 08.00 WIB. Pria asal Jatinegara, Jakarta Timur, itu berbelanja buku tulis, sepatu, dan tas. Sayang, kata dia, baju sekolah tak ada di JakBook.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia dan ratusan pengunjung lain juga kecewa karena banyak mesin kasir yang rusak ketika mereka hendak membayar dengan KJP. Rusaknya mesin membuat antrean di meja pembayaran membeludak.

Selain itu, stan di JakBook dianggap tak memadai karena sempit. Jarak antarstan yang hanya sekitar 1,5 meter memuat pengunjung makin berjubel. Tenda yang menaungi stan-stan itu pun tak dilengkapi dengan kipas angin sehingga hawa amat panas.

Seorang ibu mengatakan terpaksa membeli di JakBook karena dia tak memiliki duit, sementara alokasi dana pada KJP tak bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai.

Belum lagi mahalnya harga buku yang juga dikeluhkan pengunjung. Menurut salah satu pengunjung, buku yang harganya di pasaran Rp 45 ribu, dijual di JakBook menjadi Rp 60-75 ribu.

Senin kemarin (27/7) Ahok berang ketika menerima informasi harga perlengkapan sekolah yang dijual di JakBook malah lebih mahal ketimbang di pasaran. “Buku tulis saja di sini Rp 42 ribu, padahal di pasaran Rp 37 ribu. Ada lagi, tas di Tanah Abang dijual Rp 75 ribu, di sini Rp 170 ribu,” kata dia.

Ahok juga marah karena mendengar kabar ada guru yang memaksa orangtua murid untuk membelanjakan dana KJP di JakBook.

“Saya instruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan, tidak perlu lagi datang ke sini belanja,” ujar Ahok.

Ia mengimbau kepada warga pemegang KJP untuk membeli peralatan sekolah di tempat lain yang sudah bekerjasama dengan bank-bank lewat sistem pembayaran debit. Ahok mengingatkan, KJP ialah semacam ATM yang dapat digunakan di mana saja. (agk)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER