Pekanbaru, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi 16 titik api yang tersebar di 10 wilayah Provinsi Riau. Meski jumlah sebaran titik api cenderung menurun namun potensi kebakaran lahan dan hutan masih tetap tinggi.
Hingga Sabtu siang (1/8), BMKG menyebutkan titik api terbanyak berada di Kabupaten Pelelawan yaitu sebanyak empat titik api. Adapun di Kabupaten
Kuantan Singingi (Kuansing) terdapat dua titik api. Begitupun di Indragiri Hilir ada dua titik api.
Sementara sebanyak delapan titik api lainnya tersebar di sejumlah lokasi. “Di Dumai ada satu titik, di Siak satu titik, di Bengkalis, Kampar, dan Kota Pekanbaru masing-masing satu titik api,” kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru, Riau, Sabtu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugarin menyatakan bahwa akibat fluktuasi jumlah sebaran titik api setiap harinya status tingkat polusi udara menjadi tidak sehat.
“Pada Sabtu siang jarak pandang berkisar 800 hingga 1000 meter. Angin bertiup kencang dengan kecepatan 25 kilometer per jam,” tutur Sugarin. “Hujan ringan berpotensi terjadi pada malam hari hingga dini hari,” lanjut dia.
Sugarin mengimbau kepada seluruh warga yang akan bepergian keluar rumah untuk tetap menggunakan masker pelindung pernafasan agar tidak terkena kabut asap.
“Upaya pemadaman titik api terus dilakukan, pencegahan bagi warga yang terdampak langsung kabut asap juga dimaksimalkan khususnya yang akan melakukan aktivitas di luar ruangan,” ujarnya.
Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau masih luas. Untuk memadamkan api, pada Jumat (31/7), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemadaman dengan metode bom air, khusus di Kabupaten Pelelawan, yang mengandung sebaran titik api terbanyak di Riau. (Baca:
Kebakaran Hutan Meluas, Bom Air Dilepaskan di Riau)
BNPB mengerahkan dua unit helikopter, yaitu jenis MI-171 dan Sikorsky S61, untuk melakukan pemadaman. Masing-masing berkapasitas empat ton air. Air diambil dari sumber terdekat dengan lokasi kebakaran lahan dan hutan. Setelah tangki penuh, air dibawa ke atas titik api. Di sana air akan dilepaskan secara periodik.
(obs)