Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Steering Committe Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) Imam Aziz menyatakan hingga hari ini belum ada calon resmi Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU).
"Saya klarifikasi, belum ada peserta yang mencalonkan dirinya sampai dengan hari ini. Kalau muncul nama-nama calon yang dibicarakan di luar, silakan saja. Namun, kami belum menerima nama-nama calon," kata Imam saat dihubungi CNN Indonesia, Minggu (2/8).
Jelang pembukaan muktamar, empat tokoh NU dikabarkan akan maju ke pemilihan ketua umum, untuk menggeser Said Aqil Siroj dari kursi yang selama ini didudukinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat orang itu adalah pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid alias Gus Solah, Wakil Ketua PBNU Asad Said Ali, Mantan Ketua PWNU Jawa Tengah Muhammad Adan dan petahana Said Aqil.
Saat ditanya mengenai kepastian pencalonan keempat tersebut, Imam mengaku tidak tahu. "Itu kabar dari mana? Yang pasti, kami belum menerima pencalonan sampai dengan hari ini," tuturnya.
Kantongi 99 SuaraImam menuturkan, pemilihan ketua umum baru akan diselenggarakan pada hari terakhir muktamar, Kamis (6/8). Pada hari itu, para bakal calon ketua umum yang hendak mendaftarkan diri harus sudah mengantongi minimal 99 suara peserta muktamar.
Jika tidak memenuhi persyaratan pertama itu maka bakal calon tersebut akan langsung gugur.
Proses selanjutnya, para calon ketua umum harus mendapatkan restu dari rais aam yang sudah terpilih. Salah satu wujud restu itu adalah kontrak antara rais aam dan sang calon ketua umum. Imam berkata, kontrak tersebut disepakati dalam bentuk tertulis maupun lisan.
Setelahnya, sebagaimana diatur pada Pasal 41 huruf c Aturan Rumah Tangga PBNU, ketua umum akan dipilih secara langsung oleh muktamirin atau peserta muktamar melalui musyawarah maupun pemungutan suara.
Muktamar NU tahun ini mengambil topik Islam Nusantara dan Peradaban yang akan digelar sejak 1 Agustus hingga 5 Agustus 2015 di Jombang, Jawa Timur.
(gen)