Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian belum mengungkap motif penembakan di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kuningan, Jakarta, Kamis (10/9). Tembakan yang diduga berasal dari jembatan Casablanca itu mengenai ruangan staf khusus menteri, Widhyawan Prawiraatmadja dan menghasilkan lubang di kaca.
Beruntung ruangan saat itu sedang kosong. Widhyawan sendiri tak tahu apa sebenarnya tujuan si pelaku menembakkan proyektil peluru ke ruangannya. Namun ia menduga, itu ada kaitannya dengan pembenahan di Kementerian ESDM belakangan.
"Jujur saya enggak tahu motivasinya. Menurut saya tujuannya bukan saya. Tapi ada orang yang mau kirim 'pesan.' Mungkin enggak suka dengan pembenahan yang dilakukan oleh Pak Sudirman Said," ujar Widhyawan saat dihubungi detikcom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembenahan yang dimaksud Widhyawan terjadi pada internal kementerian selama beberapa bulan belakangan. Mulai mutasi, rotasi, promosi, sampai demosi pejabat. Kementerian yang dipimpin Sudirman Said itu juga memangkas perizinan serta mengalihkan subsidi ke sektor lebih produktif.
Salah satu pembenahan yang cukup ramai dan besar adalah pembubaran Petral. Sudirman sendiri mengakui, upaya itu tidak mudah. Beberapa bulan lalu Sudirman pernah mengakui wacana itu selalu gagal pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono lantaran tidak disetujui. Pernyataan itu sempat mengundang kemarahan SBY dan Demokrat.
Pembubaran Petral akhirnya berjalan mulus setelah Sudirman melapor ke Presiden Joko Widodo. "Karena Pertamina mengaku sulit sekali mengeset ulang persepsi dan cara kerja Petral mulai dari kultur, reputasi, dan jaringan, akhirnya mereka putuskan untuk dibubarkan saja. Saya juga lapor Presiden dan beliau dukung," ujar Sudirman, awal Juni lalu.
Ia melanjutkan, "Kenapa ke Presiden? Karena biar enggak ada yang ditutup-tutupi dari keadaan sebenarnya. Biasanya orang-orang cari celah untuk laporkan ESDM kala ada usulan ini."
Selain masalah Petral, Sudirman juga memperlihatkan tekad mempersempit ruang gerak mafia migas. Soal itu, Sudirman berharap pada amandemen Undang-Undang Migas Nomor 22 Tahun 2001.
 Suasana Gedung Kementerian ESDM usai penembakan, Kamis (10/9). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
"Mafia itu kan orang-orang yang bekerja dengan modal keberanian dan kedekatan dengan para pejabat yang korup dan para politisi yang menerima. Sekarang yang diperlukan adalah peraturan yang benar. UU migas harus bisa direvisi, dan selama lima tahun ini pemerintah sudah bergerak untuk merevisi," kata mantan bos PT Pindad (Persero).
Beberapa perubahan yang diinginkan dalam amandemen itu adalah pembentukan BUMN khusus untuk mengatur dan mengendalikan sektor hulu migas, memperketat pencairan cost recovery, menghapus praktik ekonomi biaya tinggi, memberi insentif infrastruktur migas, serta pengadaan minyak mentah dan BBM.
Widhyawan tidak menjelaskan pembenahan mana yang menurutnya bisa memicu motif penembakan di Gedung ESDM Kamis siang. Polisi sudah melakukan olah TKP atas kasus itu dan sedang menyelidiki barang-barang bukti seperti pecahan kaca dan proyektil.
Catatan redaksi:Judul artikel berita ini sebelumnya adalah 'Penembakan Gedung Dicurigai akibat Pembenahan di ESDM.' Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Terima kasih.
(rsa)