Jakarta, CNN Indonesia -- Marketing dan Promotion Manager Aviastar Eko Prihantoro mengatakan jika pesawat Aviastar jenis Twin Otter DHC-G/PKBRM rute penerbangan Masamba, Luwu Utara-Makassar, Sulawesi Selatan hilang kontak di ketinggian 8 ribu kaki pada pukul 14.25 WITA.
"Dari mulai lepas landas sampai 11 menit ketinggian mencapai 8 ribu kaki. Rencananya dikontak jam 15.15 WITA," kata Eko di kantor Aviastar, Jakarta, Jumat (2/10).
Pesawat yang terbang dari Bandara Andi Djema, Masamba itu seharusnya menempuh waktu 70 menit, namun hingga kini belum ada kabar mengenai keberadaan pesawat tersebut.
"15.15 WITA tidak ada kontak lagi, tidak ada jawaban. Itu seharusnya kontak untuk izin turun ketinggian dan mengambil posisi mendarat di Makassar."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat direncanakan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin 15.39 WITA, namun akhirnya pesawat dinyatakan hilang karena komunikasi tidak bisa dilakukan oleh pihak pengawas udara.
Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda keberadaan pesawat Aviastar tersebut. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo telah membenarkan informasi hilangnya pesawat tersebut.
"Iya benar, pesawat Aviastar yang hilang kontak. Pesawat berangkat 13.26 WITA," ujarnya kepada CNN Indonesia.
Maskapai penerbangan Aviastar yang berdiri di atas naungan PT Aviastar Mandiri merupakan pesawat yang melayani rute penerbangan di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
Selain penerbangan penumpang, Aviastar memberikan layanan untuk koorporasi dalam semisal kargo terutama untuk jalur penerbangan Kalimantan dan Papua. Aviastar telah mendapatkan sertifikasi Air Operator Certificate (AOC) di 2003.
Dari laman resminya, aviastar.biz, setidaknya ada 10 rute penerbangan yang dimiliki Aviastar, yaitu Jakarta, Lampung, Balikpapan, Palangkaraya, Samarinda, Makassar, Nabire, Tana Toraja, Datah Dawai dan Banjarmasin.
Pesawat buatan Kanada tahun 1981 ini membawa tujuh penumpang dan tiga awak kabin.
(pit)